7 Efek Negatif Terlalu Sering Nonton Drama Korea
Drama Korea yaitu salah satu produk budaya populer (pop culture) yang lahir di Korea Selatan. Sebagai bagian dari Korean Wave (Hallyu), drama Korea sudah sukses disukai oleh banyak orang dari berbagai penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Penikmatnya datang dari berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Hanya dengan gawai dan koneksi internet, siapa saja telah mampu menonton drama Korea di mana pun dan kapan pun.
Fenomena ini telah menjadi hal biasa. Namun, selain selaku sarana hiburan, ternyata drama Korea bisa memperlihatkan dampak jelek bagi penikmatnya. Berikut beberapa kemungkinan jelek yang bisa terjadi jika terlalu banyak menonton drama Korea.
1. Berdampak buruk untuk kesehatan
Kebanyakan memandang layar gawai saat menonton drama Korea menimbulkan tubuh kurang bergerak dan menjadikan efek negatif bagi kesehatan mata. Seperti mata capek dan memerah, terpapar radiasi monitor, bahkan bisa menjadikan kebutaan.
Salah satu penelitian memperoleh fakta bahwa setiap satu jam melaksanakan kegiatan menonton mampu mengembangkan risiko maut akhir serangan jantung dan penyakit diabetes. Penyebabnya yakni kurang menggerakkan badan.
Pola hidup mirip ini berakibat pada menumpuknya kalori dan karbohidrat yang masuk ke dalam badan yang menjadikan kegemukan. Hobi menonton drama Korea boleh saja, namun, harus diwaspadai biar tidak kecanduan.
2. Melupakan kehidupan kasatmata
Ketika seseorang telah kecanduan drama Korea, acap kali bisa membuat lupa diri dan melalaikan segala realitas di kehidupan kasatmata. Seperti, menjadi lupa waktu, tidak konsentrasi dengan pekerjaan, sampai kurang bersosialisasi dengan lingkungan. Ketiga hal ini pasti mampu merugikan kehidupan seseorang.
Siapa saja mampu mengalaminya. Mereka akan lupa waktu mencar ilmu, bermain, dan beristirahat. Di masa teknologi yang makin pesat, manusia tidak bisa mengelak dari hal tersebut. Oleh sebab itu, perlu adanya kendali diri dalam merespon segala hal yang dengan mudah mampu kita saluran dari banyak sekali penjuru dunia. Buatlah batas-batas konkret antara kegemaran (menonton drama Korea) dan realitas.
3. Daya tahan tubuh menurun
Keasyikan nonton drama Korea membuat lupa waktu sampai kurang tidur. Hal ini sering terjadi dikala seseorang sedang maraton nonton drama Korea. Bisa sebab ketagihan dengan dongeng yang menarik, atau merasa tidak inginketinggalan orang lain yang sudah menontonnya lebih dahulu.
Manusia butuh tidur sekurang-kurangnya7 jam dalam sehari. Hal ini bisa memiliki pengaruh serius bagi daya tahan badan kalau tidur kurang dari itu. Ketika daya tahan badan seseorang menurun, penyakit akan gampang menyerang tata cara pertahanan tubuh. Tentunya Anda tidak ingin hal ini terjadi, kan?
4. Kecanduan
Ketidakmampuan untuk menertibkan diri terhadap suatu hal sering dikaitkan dengan perumpamaan kecanduan. Seperti, menyukai suatu hal secara berlebihan dan membuatnya adiksi. Di mana, adiksi (kecanduan) bisa mengakibatkan hal jelek kepada fisik dan mental.
Penyebabnya adalah hormone dopamin yang ada di dalam otak mengalami peningkatan. Umumnya dopamin memang dibutuhkan dan berfaedah bagi otak, tetapi, bila berlebihan atau tidak terkendali akan mengakibatkan gejala dan perilaku kecanduan.
Efek kalau seseorang telah kecanduan (menonton drama Korea) akan muncul perasaan menghayati berlebihan, mengaitkan kondisi tokoh atau pemain drama sebagai sesuatu yang relate dengan dirinya, sampai timbul ekspektasi yang terlampau tinggi dan tidak masuk nalar di kehidupan positif.
5. Demam Korea
Biasanya, jika seseorang keseringan nonton drama Korea akan terbawa unsur-unsur Korea di dalamnya. Seperti, rasa ingin memakai kata-kata berbahasa Korea dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari, timbul keinginan untuk menikmati kuliner dan minuman yang ada di drama Korea (ramen, soju, dan makanan khas Korea yang lain)
Mengikuti style berpenampilan seperti artis Korea, sampai menggunakan produk skin care dari Korea. Fenomena demam Korea ini kerap kali terjadi di Indonesia dan seperti sulit dihindari bagi pada umumnya penikmat drama Korea.
Mengikuti isu terkini Korea boleh-boleh saja, asalkan tidak berlebihan dan membuat kantong jebol. Bergayalah berdasarkan kemampuan jika tak mau mengalami hal yang merugikan bagi diri sendiri.
6. Emosi tidak stabil
Keseringan menonton drama Korea yang ber-genre melodrama akan menciptakan penonton terbawa suasana sampai merasa duka yang berlebihan. Begitu pun sebaliknya, perasaan akan dengan mudah menjadi terlalu bahagia alasannya adalah adegan-adegan dalam drama Korea.
Kedua hal ini bisa meningkatkan mood baik bagi seseorang. Karena tujuan dari menonton drama ialah menerima penghiburan. Namun, bila terlalu sering, bisa merusak mood seseorang. Perasaan akan kebingungan dalam membedakan mana yang realitas dan bukan.
7. Susah move on
Dampak ini kerap kali dialami oleh para pecinta drama Korea. Drama Korea yang mempunyai alur kisah menawan condong akan menciptakan penonton sulit move on. Ini adalah salah satu efek yang kurang baik dari menonton drama Korea. Keinginan untuk mendapatkan hiburan yakni salah tujuan menonton drama Korea.
Jika imbas yang didapat membuat situasi hati kurang baik, artinya ada yang salah dalam melakukan kegiatan ini. Munculnya perasaan sulit move on bisa jadi salah satu akhirnya. Hal ini mampu menimpa siapa pun, mulai dari anak sekolah, orang dewasa, sampai orang tua. Jadi, bijaklah dalam menyikapi segala hal yang disajikan oleh suatu tontonan termasuk drama Korea.
Saran untuk para penikmat drama Korea
Mendapatkan hiburan dari acara menonton drama Korea ialah hak bagi siapa pun. Namun, perlu diamati mutu dan kuantitas tontonannya. Terlalu banyak menonton drama Korea ternyata bisa menyebabkan banyak hal negatif yang sudah selayaknya dikesampingkan. Efek negatif tersebut bisa dihindari dengan cara menciptakan batasan yang terang.
Seperti, menonton drama Korea tidak lebih dari 3 jam dalam sehari, berolahraga ringan biar tubuh tetap bergerak, tidak mengonsumsi kudapan berlebihan, dan dianjurkan untuk menonton ketika hari libur supaya tidak mengusik acara utama sehari-hari.