Ketahui 5 Perbedaan Antara Obsesi dan Cinta Agar Tak Salah Mengartikan Rasa
Perihal perasaan memang sungguh pelik dan membingungkan. Sampai kadang kita tak tahu batas antara perasaan cinta dan perasaan obsesi yang cenderung sukar dibedakan.
Apa kau benar menyayangi? Atau sekadar obsesi belaka? Untuk itulah sungguh penting mengenali perbedaan antara obsesi dan cinta biar benang kusutnya terurai.
Pengertian obsesi dalam KBBI adalah gangguan jiwa berupa fikiran yang selalu menggoda seseorang dan sungguh susah dihilangkan. Ada juga dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder yang mengungkapkan bahwa gangguan obsesif-kompulsif secara psikis ditandai dengan hadirnya bayangan, asumsi, serta dorongan dalam melakukan tindakan yang mengakibatkan kecemasan.
Dalam kaitannya dengan hubungan berpasangan, obsesi akan menimbulkan seseorang sungguh keras untuk menerima sosok idamannya. Dalam proses tersebut, pendekatan memang akan menciptakan lega perasaan, tetapi obsesinya tetap tak akan hilang.
Orang yang terobsesi akan berusaha terus dan pantang mengalah sebab sangat sulit untuk menerima penolakan. Hampir seperti dengan contoh bahasa badan pria dikala naksir perempuan kemudian orang jatuh cinta kan? Sebenarnya ada beberapa perbedaan mendalam antara obsesi dan cinta yang mencakup:
- Cinta Ingin Memberi Terus, Obsesi Ingin Memiliki Seutuhnya
Perasaan ingin memberi tanpa mengharap banyak hal selain kebahagiaan si beliau yaitu wujud cinta. Tentu sangat berkebalikan dengan obsesi, sebab perasaan obsesi akan menciptakan orang menghalalkan segala cara agar bisa mempunyai sosok idaman secara utuh dan sepenuhnya.
- Cinta Tidak Butuh Pernyataan, Obsesi Ingin Kepastian
Cinta sejati tak hanya sebatas untaian kata. Banyak orang jatuh cinta yang menyimpan rasa tetap dalam hati tanpa mengungkapkannya.
Tak sedikit pula pasangan yang saling menyayangi satu sama lain tetapi tak terlalu banyak mengumbar kata-kata cinta alasannya adalah cara mengetahui laki-laki maupun wanita memang berlainan-beda.
Sedangkan obsesi menciptakan orang merasa harus mendapat kepastian dan pengakuan yang tegas. Obsesi menuntut pasangannya agar memberi kepastian sebab kepastian membuatnya telah sukses memiliki seutuhnya.
- Cinta Siap Ditolak, Obsesi Tidak Bisa Menerima Penolakan
Jika sudah jatuh cinta, berarti siap dan bisa berlapang dada jika ternyata mendapat penolakan dari sosok idaman. Sementara obsesi sangat benci penolakan. Jika ditolak, dia akan melaksanakan segala cara entah baik atau buruk demi memiliki sang sosok idaman.
Jika didekati oleh laki-laki obsesif, segara lakukan cara menghadapi pria agresif agar terhindar darinya.
- Menerima Pasangan Apa Adanya
Arti cinta bagi pria dan perempuan berarti menerima bagaimanapun langsung dan keadaan pasangannya, tergolong menghargai setiap keputusan dan pilihan pribadi. Setiap kondisi mampu dicicipi dan dijalani gotong royong dengan bahagia.
Beda lagi kalau obsesi. Obsesi condong akan memaksa dan menuntut pasangannya untuk menuruti setiap kehendaknya. Pasangan dibuat sesuai keinginannya tanpa mempedulikan bahwa setiap individu mempunyai kebebasan memutuskan apapun untuk kehidupannya sendiri.
Entah dilakukan secara sadar atau tidak, orang yang terobsesi cenderung menjadikan standarnya sebagai pola untuk membentuk persona kekasihnya.
- Cinta Memberi Kebebasan, Obsesi Mengekang
Tanda pria ikhlas mengasihi Anda salah satunya adalah ia akan memberi ruang pada kekasih untuk berbagi diri. Sementara obsesi menganggap dirinya selaku sentra dunia sehingga menuntut kekasih untuk senantiasa menurutinya dalam segala hal dan mencurahkan perhatian seluruhnya ke dia.
Dengan begitu, obsesi akan menghalangi ruang gerak kekasih, tak lain maksudnya semoga tidak ditinggalkan.