17 Cara Mengatasi Anak Susah Makan Paling Efektif

Setiap orang tua – pada suatu waktu atau hampir setiap kali tiba waktunya makan – merasa cemas jika bawah umur mereka tidak cukup menerima nutrisi, mengkonsumsi cukup sayur dan buah, atau gampang kenyang cuma dengan beberapa suapan saja.


Apabila Anda juga mengalami hal yang serupa dengan buah hati Anda, saat si kecil menjauhkan makanannya, menolak apa yang Anda berikan kepada mereka, kami jamin Anda niscaya secara otomatis akan mengeluarkan kata-kata andalan seperti,”Ayo Nak, satu sendok lagi, ya,” atau frase serupa lainnya seperti:


“Habiskan makanannya.”


“Tiga sendok lagi, ya.”


“Kalau nasinya nggak habis, kamu nggak boleh jajan lho nanti.”


Namun, apakah dengan memberi ultimatum semacam itu kepada anak, maka akan mengubah situasi jam makannya menjadi lebih menggembirakan? Kami rasa tidak ya, Bunda.


Bunda, ketahuilah bahwa dengan memaksa anak untuk menghabiskan santapannya bantu-membantu tidak akan menyenangkan hati siapapun, termasuk hati Anda. Dan faktanya, hal ini justru cuma akan melukai perasaan buah hati Anda dan berikut yaitu sebabnya. Suka atau tidak senang, anak-anak hanya akan makan ketika mereka merasa lapar, dan mereka akan makan hingga kenyang bahkan bila itu berarti cuma setelah beberapa suap atau gigitan saja.


Anak-anak tahu akan hal tersebut alasannya adalah ada sensor-sensor tertentu di dalam badan yang mengendalikan cara kerja badan dan mengirim sinyal ke otak yang memperingatkan mereka kapan mereka haus, lapar, dan kenyang. Nyatanya, insan terlahir dengan sifat bawaan yang serupa. Namun, ada kemungkinan kalau sifat alami badan ini tidak lagi setajam saat pertama kali insan dilahirkan sebab beberapa faktor internal dan eksternal.


Mudah sekali untuk khawatir secara berlebihan jika anak Anda menawarkan gejala tidak nafsu makan atau cemas bila mereka pergi tidur dalam keadaan perut kosong. Anda niscaya putus asa dan kebingungan sekali kalau hal ini terjadi apalagi setelah Anda menghabiskan banyak waktu untuk menyiapkan makan malamnya, dan berakhir dengan si kecil yang ogah-ogahan menjamah makanannya.


Bunda, sudah saatnya Anda berhenti mencemaskan hal tersebut. Bukanlah suatu penilaian yang adil terhadap anak Anda sendiri dengan menilai seberapa banyak yang sudah dia makan dalam satu hari, dan apa yang Anda kerjakan sebetulnya tidak akan menguntungkan siapapun – baik bagi Anda sendiri ataupun buah hati Anda.


Anak-anak, lebih dibandingkan dengan dewasa dan orang dewasa, menuruti tanda-tanda alamiah yang ditunjukkan oleh tubuh mereka dan akan mengkonsumsi sajian yang disajikan untuk mereka cuma saat mereka lapar dan berhenti ketika perutnya kenyang. Jika Bunda memaksanya melampaui kapasitas wajarnya, maka bahwasanya Anda sedang menghancurkan fungsi alami tubuhnya yang memancarkan sinyal ke otak.


Baca juga:



  • Model baju wanita gemuk biar tampaklangsing

  • Model baju kebaya muslim

  • Model baju kekinian


Kesimpulannya, tidak apa-apa jika sesekali si kecil merasa enggan untuk menghabiskan makannya, alias susah makan, alasannya hal ini tidak akan kuat banyak pada kesehatannya. Menolak apa yang telah Anda perintahkan juga memiliki arti bahwa anak Anda sedang mencoba untuk memperoleh kebebasannya.


Apabila anak Anda tidak mampu duduk tenang sewaktu makan, maka coba Anda persiapkan waktu khusus makan dimana anak Anda merasa damai dan terbebas dari cemilan atau jajanan ringan sebelumnya. Jauhkan benda-benda yang dapat mengganggu waktu makan anak Anda mirip TV, ponsel, tablet, komputer, atau mainannya.


Juga, menjanjikan makanan manis atau dessert selaku iming-iming supaya anak mau menghabiskan takaran makannya bukanlah hal yang anggun. Jika beliau memang sedang tidak garang makan, maka singkirkan makanannya terlebih dulu dan berikan penganan sehat 1 atau 2 jam ke depan.


Lalu, apa yang dapat Bunda lakukan biar si kecil kembali bergairahuntuk menyantap makanannya? Berikut kami bagikan tips berupa 17 cara menanggulangi anak susah makan yang dapat segera Anda coba untuk si kecil ya, Bunda.


[AdSense-B]



  1. Jangan pernah memaksa


Ketika Anda menyuruh anak Anda untuk segera makan dan menentukan seberapa banyak yang harus beliau habiskan – bahkan ketika mereka sudah mengutarakan bahwa sebetulnya mereka sedang tidak lapar atau sudah terlalu kenyang – Anda dapat mengacaukan alarm alami di dalam tubuhnya yang bekerjasama dengan rasa lapar. Ketika anak-anak mencar ilmu untuk menghiraukan “panggilan alamiah” dari dalam dirinya, mereka akan cenderung untuk selalu makan berlebih yang mana hal ini dapat berakibat pada bobot badan berlebih atau obesitas.


Baca juga:



  • Cara mendidik anak biar mau berguru

  • Cara mendidik anak biar yakin diri

  • Cara mengatasi anak kecanduan gadget



  1. Berhenti memperlihatkan terlampau banyak cemilan


Cemilan atau jajanan ringan telah menjadi bagian dari hari-hari si buah hati, hanya saja, cemilan bukanlah sesuatu yang dapat disantap sepanjang waktu. Mengkonsumsi jajanan semacam ini dalam porsi berlebih bukanlah kebiasaan baik untuk metode otaknya.


Daripada menawarkan cemilan atau jajanan ringan tidak sehat seperti snack dalam bungkus yang biasa Anda temui di swalayan, Anda dapat menunjukkan penganan sehat yang mengenyangkan mirip buah-buahan, keju, biscuit dengan selai kacang, dan sayur-sayuran yang dimasak menjadi salad. Tawarkan kue sehat seperti ini di pagi hari antara pukul sembilan atau sepuluh, atau 2-3 jam sebelum datang waktu makan.


Apabila Anda sering menunjukkan si kecil cemilan tidak sehat seperti keripik, minuman-minuman anggun, dan kuliner siap saji dalam bungkus, maka cemilan tersebut tidak dapat memuaskan rasa lapar si kecil dan mereka justru akan meminta lebih dalam selang waktu yang tidak terpaut lama.



  1. Jangan jadikan makanan selaku iming-iming atau hadiah


Ketika Anda memperlihatkan terhadap buah hati Anda makanan sebagai kado jika dia mau mengkonsumsi makanan tertentu – mirip sayuran atau daging yang tidak mereka senangi – mereka akan mulai mengasosiasikan desain kuliner tersebut dengan persepsi negatif karena Anda yang “menyogok” mereka semoga mau memakan kuliner yang tidak disukainya itu.


Sebagai teladan,


“Habiskan kacang polongnya ya, Nak, nanti Bunda kasih es krim lho bila sayurnya habis.”


Tipe rayuan mirip ini hanya akan menciptakan anak Anda mempunyai kesan yang jelek kepada kacang polong, bukannya malah menumbuhkan rasa suka terhadapnya.



  1. Masak kuliner dalam jumlah besar


Anda mampu memasak satu sajian kuliner untuk seluruh anggota keluarga dalam porsi besar, sehingga masing-masing anggota keluarga menerima kuliner yang serupa dalam jumlah yang sama. Jangan biasakan si kecil untuk menerima makanan khusus yang sengaja Anda bedakan dari anggota keluarga lainnya, agar kebiasaan untuk menentukan-milih masakan tidak tumbuh di dalam dirinya. Anda sebaiknya mengusahakan untuk memasukkan satu bahan makanan yang Anda tahu ia suka dan Anda yakin pasti akan dimakannya. Dengan cara ini, Anda dapat meyakinkan anak bahwa masakan yang mau beliau santap yaitu sesuatu yang pasti dia akan senangi, dan mereka tidak akan menjadi gampang lapar setelahnya.


Baca juga:



  • Bahaya gadget untuk anak

  • Dampak susu formula pada bayi 0-6 bulan

  • Menu MPASI untuk bayi 6 bulan



  1. Bersikap tegas terhadap pilihan Anda


Biarkan anak-anak tahu bahwa ketika mereka pergi dari meja makan, maka kuliner yang sudah Anda siapkan untuknya akan disingkirkan dan itu membuktikan bahwa waktu makan sudah simpulan.


Tanyakan padanya dan tegaskan,


“Nak, sudah kenyang atau belum? Kalau kamu turun dari dingklik, itu artinya sarapan/makan siang/makan malam kita sudah final, jadi nanti kau sudah nggak bakal dapet kuliner lagi lho, ya.”


Atau, Anda mampu menjajal ,


“Sudah kenyang atau masih lapar, Nak? Kalau telah kenyang, kau boleh turun dari dingklik, namun jika masih lapar, kau boleh habiskan sisa makanannya hingga perutmu kenyang.”


Biarkan anak memikirkan apa yang baru saja Anda katakan dan biarkan mereka memutuskan sendiri apa yang hendak mereka pilih.


Kewajiban Anda sebagai orang tua adalah untuk memasakkan dan memperlihatkan makanan yang sehat dan bernutrisi untuk anak, tetapi bukan wewenang Anda untuk memilih secara tepat berapa banyak yang mesti mereka konsumsi dalam satu waktu makan.


Hanya dia yang dapat menginformasikan Anda – jika Anda mau untuk menyimak pendapatnya – ketika mereka sedang lapar atau kenyang. Anda harus mempercayai ucapan mereka dan jangan takut, selama Anda konsisten menawarkan makanan yang menyehatkan untuknya, maka beliau bisa untuk memenuhi keperluan gizinya secara mandiri.


[AdSense-A]



  1. Kenalkan si kecil dengan jenis kuliner gres setiap harinya


Letakkan sepiring kuliner baru di samping piring si kecil yang berisi makanan yang selalu ia sukai. Dorong indra perasanya untuk mencium, mengecap, dan menjamah masakan baru tersebut hingga ia terbiasa dengan kehadirannya. Bunda mampu menjajal memperkenalkan kuliner gres terhadap anak sesering mungkin yang Bunda bisa, ya. Anak-anak butuh jalan masuk untuk mengenal masakan baru sebanyak apapun yang dia gres selama 10 hingga 15 kali sebelum ia alhasil memutuskan untuk menyukainya.


Anda harus selalu memasukkan materi-bahan makanan yang menyehatkan ke dalam makanannya ya, Bunda, seperti cocolan untuk camilan berkualitas semacam yogurt, saus tomat buatan sendiri, atau dressing salad rendah lemak yang mampu Anda tambahkan pada buah dan sayur, agar si kecil tidak eneg atau ogah-ogahan menyantapnya.



  1. Biarkan si kecil makan tanpa disuapi


Anda tidak mesti selalu menyuapinya. Banyak orang renta merasa cemas jika anak makan dari tangannya sendiri, beralasan bahwa banyak basil atau kuman yang bersarang di jari-jarinya dan mampu mengotori makanannya. Jika Anda juga mengkhawatirkan hal yang sama, maka Anda dapat melatih si kecil untuk makan sendiri dengan memberinya sendok khusus. Terkadang anak merasa tidak tenteram dan berada di bawah tekanan Anda dikala Anda terus-menerus menyuapinya dengan paksaan. Sementara ia berguru menggapai makanannya sendiri, Anda telah memberinya kebebasan untuk mengatur gerak tubuhnya secara mampu berdiri diatas kaki sendiri.



  1. Cari alternatif bentuk masakan lain


Bunda, apakah anak Anda rewel tak mau makan-kuliner dengan tekstur lembek dan berair? Kedengarannya lucu, ya, tetapi hal ini mungkin saja terjadi dan ialah penyebab mengapa anak susah makan. Anda semestinya segera mengidentifikasi kesensitifan anak kepada tekstur masakan tertentu dan mengantisipasinya dengan merencanakan alternatif lain. Misal, daripada memberinya puree apel, Anda mampu memotongkan apel berskala dadu kecil. Atau, dibandingkan kentang tumbuk, Anda lebih baik memperlihatkan kentang panggang pada si kecil. Agar seiring waktu kerewelannya mampu berkurang, Anda dapat mencampurkan tekstur yang disuka dan kurang disukainya dalam satu waktu. Contohnya, Bunda boleh sekali menyandingkan biskuit renyah berupa hewan-hewan dengan puree apel yang kurang disenanginya tadi.


Baca juga:



  • Tips menabung untuk ibu rumah tangga

  • Cara senam kegel untuk merapatkan miss V

  • Cara menurunkan berat tubuh



  1. Perpendek waktu makan bagi si kecil yang lincah


Anak Anda tidak mampu diam di kawasan dalam rentang waktu yang usang alasannya adalah terlalu aktif? Bunda, jangan terus-menerus memaksanya untuk duduk karena itu cuma akan membuatnya tertekan dan stres. Bagi anak dengan keunggulan energi seperti ini, yang dapat Bunda lakukan ialah dengan memperpendek waktu makannya menjadi 10 menit saja. Saat beliau menunjukkan tanda-tanda bahwa beliau telah kenyang, atau telah tidak berselera lagi untuk makan, biarkan ia pergi dan jangan menahannya untuk duduk. Untuk menanggulangi kecemasan Anda bila dirasa ia belum cukup mendapat asupan gizi, Anda mampu menaruh beberapa mangkuk berisi buah-buahan di beberapa kawasan di dalam rumah tempatnya bermain semoga gampang dijangkau tangan kecilnya sewaktu-waktu ia lapar.



  1. Biarkan si kecil berkreasi dengan piring makannya


Berikan si kecil ruang untuk berkreasi dengan makanannya, biarkan beliau sesuka hati dalam menata susunan makanannya di atas piring – nasi di sebelah sini, sayur di sana, buah di sebelahnya, dsb. Anda juga sungguh diperbolehkan untuk lepas kontrol dalam mengendalikan bagaimana anak Anda ingin menghidangkan makanannya. (Ia bisa jadi lebih lahap sehabis mengontrol seluruhnya sendiri lho, Bunda.)



  1. Sajikan bermacam-macam kuliner yang berlainan dalam satu waktu makan


Mungkin buah hati Anda jenuh melihat hidangan kuliner yang itu-itu saja tiap hari. Nah, kami sarankan agar Anda menjajal untuk meletakkan 4 tipe kuliner yang berlainan dalam satu waktu makan untuk menarik minatsi kecil. 4 tipe masakan tersebut secara otomatis juga terdiri dari tekstur dan bahan yang berlainan ya, Bunda, antara lain:



  • Buah-buahan dan sayuran selaku sumber serat

  • Nasi dan/atau sejeninsnya selaku sumber karbohidrat

  • Susu dan/atau sejenisnya selaku sumber lemak

  • Daging dan/atau sejenisnya selaku sumber protein


Baca juga:



  • Tips merawat rambut wanita berjilbab

  • Cara mengatasi nyeri haid

  • Lipstick untuk bibir kering


Anda mampu menyesuaikan masakan apa yang hendak Anda sajikan bagi masing-masing takaran tipe masakan ya, Bunda. Yang perlu Anda amati yakni agar tidak menyertakan terlampau banyak gula atau garam ke dalam makanannya, dan senantiasa pilih komposisi materi yang bergizi dan mengandung zat nutrisi alami.



  1. Ajak si kecil ke dapur dan berhubungan langsung dengan proses persiapan makanannya


Besar kemungkinan anak Anda merasa tidak nafsu makan kepada apa yang telah Anda rencanakan dikarenakan oleh beliau tidak tahu bagaimana mengasyikkannya mengolah kuliner tersebut. Bunda, ajak ia ke dapur dan beri tugas-peran kecil dalam membantu proses mengolah makanan, seperti menata buah ke dalam mangkuk atau sayur ke dalam piringnya. Beritahu dia mana yang boleh dikerjakan dan mana yang terlalu berbahaya sehingga dilarang dikerjakan. Selain mengasah rasa ingin tahunya, kedekatan Anda dan si kecil jadi makin terjalin akhir kegiatan ini, lho. Setelah itu, Anda dan si kecil mampu makan bareng hasil kuliner Anda berdua. Dijamin, dia pasti jadi lebih lahap mengkonsumsi makanannya.



  1. Duduk dan makan bareng dengannya


Jika selama ini keluarga Anda makan secara terpisah, alias Anda atau suami harus menyuapi si kecil terlebih dahulu baru sesudahnya Anda mampu makan secara damai, maka kami sarankan supaya Anda mengganti kebiasaan tersebut. Anak-anak memiliki kebiasaan untuk menggandakan tingkah orang yang sering diamatinya. Jika beliau jarang menyaksikan Anda makan-kuliner yang sama dengannya, maka ada kemungkinan bila dia berpikiran bahwa Anda tidak menyukai kuliner tersebut dan si kecil tidak seharusnya mengkonsumsi itu juga. Nah, dengan acara makan bareng di meja makan, anak akan menyaksikan Anda dan mengikuti persis apa yang Anda kerjakan. Ingat sekali lagi, anak memiliki kemampuan menjiplak yang hebat. Tunjukkan padanya bahwa rasa sayuran yang mungkin selama ini dianggapnya asing rupanya tidak seburuk itu. Tunjukkan padanya juga bahwa Anda menggemari masakan yang serupa dengannya.


Baca juga:



  • Ciri-ciri pria selingkuh

  • Ciri-ciri laki-laki bertanggung jawab

  • Cara mengambil hati mertua



  1. Ganti tempat Anda umummakan dengannya


Siapa yang tahu kalau selama ini si kecil tidak suka makan di ruang makan dan duduk di atas dingklik tinggi yang terlalu kaku baginya? Taman bermain di sekitar rumah mampu menjadi kawasan makan gres yang mengasyikkan bagi Anda dan si kecil. Tidak perlu menyiapkan banyak hal, Anda cukup membayangkannya seperti liburan bareng keluarga. Tidak perlu sering-sering juga melakukannya, cukup ketika Anda merasa si kecil sedang uring-uringan dan bosan atau suntuk berada di rumah. Buah hati Anda dapat lebih bergairah dikala makan kalau dia berada di kawasan baru.


[AdSense-C]



  1. Pantang minum sebelum kenyang


Ada orang bau tanah yang suka menyelingi waktu makan anaknya dengan memberikan susu atau kudapan. Bukannya melarang, namun menurut usulan kami, hal tersebutlah yang justru menjadikannya malas meneruskan sisa makanannya yang masih berlimpah.


Batasi jumlah minuman yang harus disantap oleh anak Anda dalam satu waktu makan. Dalam satu harinya, belum dewasa berusia sampai 2 tahun hanya dapat memakan sebanyak 750ml cairan saja, jadi pastikan bahwa Anda tidak melampaui batas-batas ini. Apabila hal tersebut terjadi, maka sebagai gantinya si kecil akan membatasi sendiri jumlah masakan padat yang bisa dikonsumsinya. Dengan demikian, otomatis anak Anda memiliki kemungkinan untuk terlupa mengonsumsi gizi penting lainnya seperti zat besi.


750ml cairan tersebut sudah termasuk ASI dan air mineral ya, Bunda. Makara, untuk mengatasinya, Anda mampu memberikan si kecil jatah minumnya cuma ketika beliau sudah akhir makan, baik makan kuliner berat ataupun sekadar melahap camilannya. Bagi bawah umur berusia di atas 2 tahun atau yang sudah tidak lagi menyusu, maka jatah cairan harian yang harus dipenuhinya yaitu sebanyak 500ml saja.


Baca juga:



  • Wanita tergemuk di dunia

  • Tokoh perempuan paling besar lengan berkuasa di dunia

  • Wanita muslim besar lengan berkuasa di dunia



  1. Hindari kontak si kecil dengan makanan-makanan ajaib


Apabila bagi orang remaja ragam kuliner yang bertekstur abnormal adalah tantangan, maka hal tersebut justru berlaku sebaliknya bagi si kecil. Ya, hasil studi yang dilaksanakan oleh Dr. Carruth dan Skinner menyatakan bahwa anak kecil mempunyai kemungkinan yang lebih rendah untuk aktif menanggapi masakan baru jika sebelumnya ia telah terkontaminasi dengan kuliner bertekstur, berbau, ataupun berasa asing. Jadi, sebisa mungkin supaya Anda tidak berekspiremen untuk mencicipi masakan baru dengan menunjukkannya pada anak Anda ya, Bunda.



  1. Hubungi ahli gizi anak kalau rupanya si kecil mengidap alergi


Bukan hal yang tidak mungkin bila penyebab dari menurunnya nafsu makan anak adalah disebabkan oleh alergi terhadap materi masakan tertentu. Anda tidak mampu mengetahuinya secara pasti, tetapi Anda mampu membicarakannya dengan dokter spesialis anak atau mahir gizi anak terkait persoalan tersebut. Biasanya, Anda dapat mengetahuinya dari perubahan suasana hati si kecil atau gerak-geriknya yang lambat bahkan ketika tidak sedang makan pun. Semakin cepat Anda menyadari gejalanya, maka kian cepat si kecil dapat kembali pada kebiasaan sehari-harinya.


Baca juga:



  • Cara menjadi wanita sukses

  • Tips menjadi perempuan karir

  • Tips memilih busana pantai perempuan yang sopan


Di atas adalah 17 cara menanggulangi anak susah makan setiap hari yang telah kami bahas sampai tuntas. Sekali lagi yang perlu Bunda ingat, bahwa untuk mengatasi anak susah makan bantu-membantu tidak sesusah yang Bunda bayangkan. Semuanya kembali lagi terhadap diri Bunda, sebab anak adalah cerminan orang tua. Bunda hanya mesti selalu menjadi yang terbaik bagi pemenuhan gizi si kecil dalam proses berkembang kembangnya. Juga, jangan jadikan pengalaman anak sulit makan sebagai momok ya, Bunda. Nanti akan ada kepuasan tersendiri bila Bunda sukses menangangi tantangan ini. Semoga berhasil.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel