9 Alasan Pria Menghubungi Mantannya Lagi Setelah Lama Putus
Sudah usang relasi itu kandas, namun datang-datang si pria menelepon kembali mantannya. Sudah usang si laki-laki memutuskan korelasi itu, lalu mengapa kini secara tiba-tiba bertingkah sok akrab? Seharusnya dia tidak melaksanakan itu, bukan?
Tidak ada teori yang niscaya yang mampu mengungkapkan argumentasi laki-laki menghubungi mantannya, terlebih sesudah kandasnya suatu korelasi berjalan cukup usang. Tetapi, melihat lagi namanya timbul di layar ponsel sudah niscaya membuat kita jengah, lebih-lebih kalau hati kita masih rentan terhadap bayang-bayangnya di kala kemudian.
Lantas, apa yang mampu wanita lakukan jika hal ini terjadi? Tindakan itu bergantung kembali pada perasaan si wanita masing-masing, tetapi tidak ada salahnya kalau Anda mengenali alasan mengapa laki-laki menelepon mantannya biar Anda mampu memilih tindakan yang bijak.
1. Merasa bersalah
Rasa bersalah mampu membekas di hati si laki-laki, terlepas dari apapun argumentasi pria meninggalkan wanita yang dicintainya secara datang-tiba. Akan namun yang pasti, umumnya argumentasi mengapa pria menelepon mantannya lagi yang satu ini didasarkan pada fakta betapa buruknya suatu kekerabatan itu selsai. Semisal, ia berselingkuh di belakang mantannya, kabur dari pernikahan yang sudah ditetapkan – simpulan dari argumentasi pria tak kunjung melamar calon istrinya, atau beberapa faktor lain yang menyebabkan kandasnya hubungan itu secara tidak baik-baik.
2. Kesepian
Kalau yang satu ini bukan lagi rahasia hati laki-laki terhadap mantan ya, karena tampaknya kalau beliau sudah terbiasa melakukan banyak hal bersama mantan kekasih – belum lagi bila ia tergolong orang yang introvert – maka kesepian yaitu alasan pria menghubungi mantannya lagi yang paling terkenal. Ia belum sudah biasa menjalani kehidupan tanpa sosok wanita disampingnya, dan ajaib rasanya bila tiba-datang saja dia tidak mengobrol dengan perempuan itu.
3. Bosan
Para laki-laki condong untuk gampang secepatnya berpaling dari mantannya sesudah putus, dan beliau mampu dengan segera dekat dengan wanita lain untuk mengobati kesepiannya – eits, tetapi bukan bermakna secara mutlak ini yakni argumentasi pria nyaman dengan perempuan yang baru erat dengannya, ya – akan namun bagaimana kesannya jikalau ia telah jenuh dengan wanita-wanita tersebut, dan merasa mereka tidak seimbang dengan mantan kekasihnya? Tentu saja, itu jadi suasana yang sempurna bagi pria menciptakan alasan untuk menelepon kembali mantannya.
4. Marah
Ada pria yang condong diam ketika murka (mungkin Anda juga ingin mengetahui argumentasi laki-laki membisu dikala marah secara jelasnya), tetapi ada juga laki-laki yang hendak berterus terperinci dan meluapkan emosinya ketika ia sedang marah. Tumpukan pesan yang sang mantan terima yakni perumpamaan dari bentuk kemarahan si pria tersebut. Ia merasa kesal melihat si perempuan yang mengacuhkannya, bahkan tampak hidup dengan sangat baik sehabis berakhirnya relasi tersebut. Marah yakni argumentasi pria menelepon mantannya kembali yang menurut kami jarang terjadi, namun sejujurnya banyak laki-laki yang merasakan hal ini.
[AdSense-B]
5. Rindu sosok sahabat yang bisa diandalkan
Sebelum beranjak ke dalam kekerabatan yang lebih serius, sepasang pria dan perempuan niscaya memulainya dari suatu tahap pertemanan yang makin lama semakin berpengaruh. Alasan mengapa laki-laki menghubungi mantannya kembali ialah karena beliau merindukan sosok teman dan sobat yang mampu memahami tentangnya, namun tidak selaku kekasih.
6. Mengecek apakah sang mantan telah berhasil move on
Alasan laki-laki menghubungi mantannya kembali yang keenam ini sebenarnya agak “kurang kerjaan” ya, ketimbang memastikan apakah sang mantan telah berhasil melewatkan dia sepenuhnya atau belum, kenapa tidak beliau sendiri yang melaksanakan hal tersebut? Namun nyatanya, ada beberapa pria yang merasakan hal tersebut. Egonya akan cemas jika beliau mengenali sang perempuan yang pernah jadi kekasihnya dahulu rupanya sukses move on lebih singkat ketimbang beliau. Tetapi, tahu apa laki-laki tentang fakta tentang perasaan wanita yang bantu-membantu?
7. Kenangan kurun kemudian yang tiba-datang muncul
Ketika sedang asik termenung, beliau melihat sebuah benda yang dapat menghidupkan kenangan kala kemudian ketika mereka masih dalam status “berpacaran”. Ia pun menelepon mantannya kembali sekadar untuk mengenali apakah perempuan itu juga masih mengingat hal yang sama atau tidak. Walaupun tidak ada makna yang mendalam, tetapi langkah-langkah ini bisa saja didasari pada fakta bahwa beliau masih kesusahan untuk melepaskan wanita tersebut.
[AdSense-C]
8. Ingin mengganggu sang mantan
Menyambung dari poin nomor empat perihal kemarahan si pria – yang merupakan salah satu perasaan dari fakta laki-laki setelah putus cinta – satu-satunya cara untuk meluapkan kebencian tersebut yakni dengan mengusik sang mantan (entah melalui ratusan missed call atau teror pesan singkat yang sungguh menjengkelkan). Ini yakni bentuk lain dari kejengkelannya kepada sang mantan yang mungkin secara sepihak sudah memutuskannya.
9. Ingin kembali kepada sang mantan
Kalau benar yang ini yakni alasan mengapa pria menghubungi mantannya kembali sesudah cukup lama putus, maka ada kemungkinan bahwa selama ini ia masih berharap bila sang mantan kekasih masih mau membuka hati untuknya. Dia senantiasa menunggu-nanti kesempatan untuk bisa kembali merajut kasih dengan perempuan yang dia kasihi sambil terus menjalin kontak dengannya.
Sembilan alasan mengapa laki-laki menelepon mantannya yang telah kami paparkan dengan jelas diatas tidak berarti mutlak, ya. Ada alasan-alasan lain yang bisa terkuak setelah dijalankan pengamatan lebih dalam lagi, mirip melihat dari caranya mengatakan terhadap si wanita mantan kekasihnya hingga isi pesan atau obrolan yang beliau lewati. Kami harap daftar yang telah kami susun ini dapat mengobati rasa penasaran Anda ihwal argumentasi pria menelepon mantannya.