Tantangan Terbesar dan 5 Masalah yang Sering Dihadapi Pasangan Beda Usia

masalah-yang-sering-dihadapi-pasangan-beda-usia


Pasangan beda usia memiliki banyak tantangan dan problem yang mesti dihadapi dalam hubungan asmaranya, yang mana tantangan dan problem tersebut terlihat jauh berlawanan dari apa yang dihadapi oleh para pasangan pada umumnya. Pasangan beda usia – terlebih jika perbedaan umurnya terpaut jauh – akan selalu jadi bahan percakapan masyarakat, serta menerima streotipe yang tidak adil dari pada umumnya orang. Tak persoalan nampaknya bagi para laki-laki jikalau mempunyai pasangan yang lebih muda, namun anak gadis dicap sebagai “cewek matre” alasannya adalah “mengincar” pria yang lebih tua. Disebabkan oleh evaluasi-evaluasi tidak rasional inilah, para pasangan beda usia senantiasa mengalami kesulitan di dalam korelasi mereka, dan bergotong-royong mereka sangat membutuhkan tunjangan untuk menghadapi masalah-permasalahan tersebut.


Apabila kau dan kekasihmu ialah pasangan beda usia, mungkin kamu bisa berempati terhadap dilema yang sering dihadapi pasangan beda usia berikut ini.


1. Mendapat penilaian negatif dari penduduk


Setiap pasangan mempunyai karakteristik relevansinya masing-masing yang rentan menjadi bahan omongan orang-orang. Publik rentan bersikap kejam pada pasangan antar ras, pasangan sesama jenis, atau pasangan dengan perbedaan usia yang jauh. Pasangan-pasangan ini condong menjadi pusat perhatian dan menuai kritik pedas dari masyarakat.


Seiring berjalannya waktu, ketika ini kian banyak wanita yang berkencan dengan laki-laki yang jauh lebih muda. Stigma penduduk terhadap pasangan seperti ini selalu terpusat pada informasi-informasi feminisme. Para wanita dinilai tak lagi membutuhkan pinjaman dan bimbingan dari laki-laki remaja sebab mengencani pria yang lebih muda. Walaupun begitu, hal ini tidak seharusnya menjadi penghalang bagi para perempuan untuk memilih siapa yang berhak untuk dicintainya. Betul?


Oleh karena itu, jangan biarkan masalah yang sering dihadapi pasangan beda usia yang satu ini sebagai penghalang untuk terwujudnya relasi asmara yang romantis. Selalu pahami kebiasaan buruk penyebab relasi asmara tak lagi harmonis semoga hubunganmu langgeng.


2. Sulit menyiapkan masa depan


Merencanakan masa depan dengan kekasih yang lebih renta (atau lebih muda) mampu jadi salah satu persoalan yang sering dihadapi pasangan beda usia. Jika pasanganmu lebih muda, kamu mungkin sering menjumpainya bersikap acuh taacuh dan acuh kepada pembicaraan yang membicarakan ihwal kala depan kalian – dan kamu mungkin harus mencoba cara menanggulangi laki-laki acuh taacuh dengan penuh kesabaran.


Pasangan dengan latar belakang umur yang berlainan sering mengalami kesulitan untuk mengutarakan pertimbangan atau citra abad depannya kepada satu sama lain. Menikahi pasangan yang terpaut jauh umurnya dari kita dapat menimbulkan dilema besar yang berkaitan dengan kebutuhan biologis kita sebagai insan. Kita mesti berkemas-kemas menghadapi rintangan mirip sulit mempunyai keturunan, cemas jika pasangan kita sebuah hari nanti akan meninggalkan kita alasannya tampilan fisik kita yang menua, dsb.


3. Canggung menemui orang renta pasangan


Masalah yang sering dihadapi pasangan beda usia selanjutnya yakni timbulnya rasa canggung dikala dihadapkan dengan konferensi yang melibatkan orang bau tanah dari masing-masing pihak. Biasanya, problem ini muncul saat pasangan bertemu dengan orang tua masing-masing untuk membicarakan planning periode depan yang krusial, seperti pernikahan. Khawatir bila korelasi dengan kandidat mertua nantinya terasa mirip “perang acuh taacuh” mampu jadi salah satu alasan laki-laki ragu menikahi wanita yang dicintainya.


Bisa saja para anggota keluarga yang datang memberikan usulan yang tidak kita minta atau menawarkan prediksi tidak masuk logika tentang kegagalan relasi kita. Oleh alasannya adalah itu, bukan hal yang mengherankan jika pasangan dengan perbedaan usia yang jauh harus merencanakan diri menghadapi komentar negatif dari anggota keluarga atau teman terdekat yang mungkin tidak menganggap serius kekerabatan mereka.


4. Generation gap menghipnotis kualitas korelasi


Masalah yang sering dihadapi pasangan beda usia yang satu ini tergolong berat dan menyakitkan. Dengan perbedaan usia yang cukup jauh, problem-masalah terkait “beda generasi” mampu timbul ke permukaan. Para pasangan beda usia ini mesti berjuang ekstra untuk memperoleh topik obrolan yang menarik bagi kedua belah pihak.


5. Satu pasangan mungkin selalu bersikap “sok tahu”


Orang yang lebih bau tanah dalam sebuah kekerabatan beda usia mungkin merasa ia lebih tahu perihal segala hal dibanding pasangannya, dan hal ini mampu menjadi pemicu bagi duduk perkara yang sering dihadapi pasangan beda usia. Apabila kekasihmu senantiasa bersikap “sok tahu” saat menjawab pertanyaan-pertanyaan darimu – bukannya menjawab berdasarkan pengetahuan atau pengalamannya sendiri – ada kemungkinan penyebabnya ialah rasa cemburu wacana umur atau penampilan fisiknya yang menua sementara kamu tidak.


Komunikasi yaitu kunci penting dalam segala jenis kekerabatan, tak terkecuali hubungan romantis. Apabila kamu mempunyai pasangan yang lebih tua dan dia terus-menerus merendahkanmu cuma sebab kamu lebih muda darinya, maka kamu perlu mencari tahu apakah ada argumentasi lain yang memperburuk perlakukannya tersebut. Kamu juga perlu meragukan gejala lain yang mampu berubah menjadi ciri korelasi percintaan tidak sehat.


Masalah yang sering dihadapi pasangan beda usia ini terdengar kompleks untuk ditangani, namun bukan bermakna hal tersebut tidak mungkin untuk dilakukan. Komitmen, komunikasi, dan kesetiaan adalah tiga kunci penting yang bisa mengakibatkan hubungan beda usia tetap serasi dan langgeng.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel