8 Cara Mengatasi Anak Lelet dengan Mudah
Seorang anak tentu memiliki kemampuan yang berlawanan dengan orang sampaumur. Hal ini dikarenakan bawah umur masih dalam tahap pertumbuhan dan pertumbuhan. Banyak hal yang belum mampu dikerjakan oleh anak kecil. Tak jarang, bawah umur juga beraktivitas dan melakukan sesuatu lebih lambat daripada orang dewasa.
Namun, bagaimana apabila seorang anak ternyata lebih lambat atau lelet dibandingkan semestinya? Tentu hal ini akan sungguh mengganggu. Bayangkan bila keluarga akan pergi berlibur, namun anak lelet saat mandi sehingga tertinggal jadwal pesawat. Anak yang lelet seharusnya diatasi sedini mungkin. Simak uraian berikut tentang cara menangani anak lelet:
- Hindari Memberikan Label atau Panggilan Si Lelet pada Anak
Memberi label atau panggilan si lelet pada anak akan memberikan efek buruk pada anak. Julukan atau label negatif seperti ini mampu mengganggu anak. Mendengar panggilan mirip ini, tidak menciptakan anak makin termotivasi untuk tidak lelet. Melainkan beliau mampu tersugesti bahwa ia boleh menjadi lelet alasannya itu yakni identitas unik yang dimilikinya. Panggil anak menggunakan nama orisinil yang sudah diberikan. Nama seorang anak berisi cita-cita dan doa dari orang tua, maka hindari menunjukkan julukan negatif pada anak.
- Ajarkan Anak Untuk Mulai Mandiri
Terkadang anak yang lelet dapat membuat Ibu menjadi tidak sabaran dan mengambil alih aktivitas yang dijalankan anak. Misalnya jikalau anak lelet, Ibu menjadi tidak tabah dan menyuapi anak. Hal ini semestinya dikesampingkan. Biarkan anak untuk melakukannya sendiri dan menjadi mampu berdiri diatas kaki sendiri. Beri anak potensi untuk melaksanakan hal-hal tersebut secara mampu berdiri diatas kaki sendiri.
- Biasakan Anak Untuk Menjadi Disiplin
Disiplin merupakan hal yang penting untuk dimiliki anak. Aspek ini akan terbawa hingga anak dewasa dan cukup besar lengan berkuasa pada kebiasaannya di era mendatang. Ajari anak bahwa ada beberapa tugas yang perlu ia selesaikan pada waktunya. Terapkan kiat menjadi ibu yang berhasil mendidik anak.
- Membangun Rutinitas di Rumah yang Baik
Anak banyak menggandakan acara yang dikerjakan oleh orang tua. Ibu sebagai orang tua mesti memberi acuan yang baik pada anak. Salah satu caranya adalah dengan membangun rutinitas di rumah yang baik. Contohnya dengan mengajak anak untuk tidur dan bangkit pada waktunya saban hari. Sebagai orang tua, Ibu bisa memakai beberapa cara menjadi ibu acuan.
- Beri Pengertian Pada Anak Supaya Bisa Fokus
Anak yang lelet mampu disebabkan karena anak melaksanakan beberapa acara dalam satu waktu, misalnya dengan menonton televisi pada dikala makan. Oleh karena itu, Ibu mesti memberi pemahaman pada anak untuk mampu fokus pada kegiatan. Jauhkan anak dari televisi dan gangguan yang lain pada saat jam makan. Biasakan anak untuk hanya melakukan satu aktivitas dalam satu waktu. Apabila anak ekstrovert dan cukup hiperaktif, Ibu bisa terapkan cara menangani anak ekstrovert. [AdSense-B]
- Kenalkan Anak pada Konsep Waktu dan Jam
Cara menanggulangi anak lelet lainnya yang mampu Ibu coba adalah mengenalkan konsep waktu dan jam pada anak. Buatlah pola acara aktivitas sehari-hari untuk anak. Beri pemahaman bahwa dia mesti menyelesaikan sebuah peran pada jam tertentu dan dengan durasi tertentu.
- Gunakan Permainan
Supaya anak bisa lebih tertarik, Ibu bisa menjajal untuk menggunakan permainan saat mengajari anak untuk tidak lelet. Misalnya Ibu mengadakan permainan untuk memilih siapa yang paling cepat membereskan kamar.
- Sesekali Beri Anak Hadiah atau Pujian
Seorang anak yang sering dipuji cenderung kian termotivasi untuk mampu mendengar pujian tersebut lagi. Sesekali berilah pujian kalau anak sukses mandiri dan tidak lelet. Jika perlu, Ibu perlu menginformasikan anak dari awal bahwa dia akan menerima hadiah jika sukses untuk disiplin.
Demikian penjelasan tentang cara menangani anak lelet. Memang tidak mudah pada awalnya, namun dengan ketabahan dan kesabaran, maka anak yang lelet dapat terselesaikan. Turunkan sedikit ekspektasi terhadap anak supaya mampu lebih tabah menghadapi anak lelet. Ibu bisa memaksimalkan ekspektasi kembali dikala anak pelan-pelan berganti. Semoga berfaedah.