Bunda Inilah 5 Cara yang Baik dan Benar untuk Menasehati Anak

Setiap orang tua niscaya mengharapkan anaknya berkembang menjadi pribadi yang baik, santun, dan berkarakter. Dalam pembentukan abjad anak, orang renta dan kondisi lingkungan rumah memegang peranan yang sangat besar.


Namun, saat bunda merasa telah melakukan aneka macam cara menjadi ibu ideal dan menunjukkan lingkungan yang nyaman bagi berkembang kembang anak, namun anak masih saja membandel, mungkin ada beberapa hal yang perlu bunda perhatikan dalam acuan pengasuhan anak.


Cara menjadi ibu bijak bagi anak adalah dengan memperlihatkan anjuran dengan baik dan secara tepat. Bisa jadi, ketika si kecil membandel dikala dinasehati, cara yang bunda kerjakan masih kurang sempurna. Yuk, simak cara menasehati anak berikut, supaya bunda semakin dipatuhi dan disayang.





    1. Komunikasi yang bagus ialah kuncinya




Ketika ingin menyampaikan anjuran pada anak, jangan hingga menjadikannya merasa terintimidasi atau tertekan. Bunda harus tahu cara menjadi perempuan komunikatif bagi keluarga, biar mampu lebih didengar. Ketika bunda secara tidak sadar memojokkan anak saat sedang memberi anjuran , justru bunda akan dianggap banyabicara dan anak lebih memiliki peluang untuk membangkang.


Yang harus bunda lakukan adalah menawarkan pemahaman pada anak. Sampaikan dengan lembut bahwa apa yang ia lakukan adalah salah, dan beri tahu apa yang benar dan bagaimana dia mesti memperbaiki kesalahannya. Bimbing beliau dalam melaksanakan apa yang benar, dan saat ia mencoba memperbaiki kesalahannya.


2. Jangan memarahi anak di depan orang lain


Terkadang anak melakukan kesalahan yang terkesan memalukan di depan banyak orang. Namun bukan bermakna bunda juga harus mengingatkannya di saat itu juga. Menasehati anak di depan orang lain apapun maksudnya, terperinci salah. Apalagi bila hingga memarahi.


Bunda justru mampu menurunkan iktikad diri sang anak, kalau bunda menasehatinya di depan umum, terlebih di depan orang-orang yang dikenalnya. Ia akan merasa rendah dan kesudahannya kehilangan yakin diri, dan cemas untuk melaksanakan hal yang baru karena tak mau dipermalukan lagi.


3. Berikan rekomendasi di saat yang tepat


Semua orang perlu waktu untuk sendiri. Pasti ada kalanya anak dalam keadaan tidak ingin berinteraksi dengan orang lain dulu, entah sebab lelah, sakit, dan sedang sibuk. Mungkin ada hal yang perlu bunda bicarakan dengan buah hati, namun bunda juga harus mampu menahan diri dan melihat keadaan anak sebelum menasehati.


Jika bunda eksklusif melaksanakan konfrontasi tanpa menyaksikan suasana dan kondisi, anak justru akan lebih gampang terpancing emosi. Akhirnya, terjadilah perdebatan yang tidak diinginkan. Sebaiknya antara anak dan orang bau tanah harus berkembang rasa pengertian diantara satu sama lain untuk memperkecil kemungkinan terjadinya pertentangan.


4. Jadilah sahabat yang baik, dan tunjukkan perhatian


Sebelum menasehati anak, bunda mesti tahu apa yang menjadikan anak melakukan kesalahan tersebut. Bisa jadi mungkin karena ketidaktahuan, atau alasan lainnya. Mengetahui penyebab kesalahan tidak cuma penting sebagai cara untuk menemukan pokok persoalan yang terjadi, tetapi juga untuk sebagai cara pendekatan dan introspeksi bagi bunda dalam mendidik anak.


Kita tidak tahu, apakah anak melaksanakan kesalahan tersebut cuma sekedar ingin cari perhatian? Atau karena iseng ikut-ikutan? Disinilah bunda mesti tahu cara menangani anak yang badung dengan tepat, sesuai dengan kebutuhannya. Jika dia ingin didengar, maka dengarlah dia.


5. Tunjukkan kasih sayang kapanpun dan dimanapun


Inilah kunci sebenarnya dari mendidik anak. Bunda harus mengenali cara menjadi ibu teladan yang dapat memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak. Anak yang menerima perhatian dan kasih sayang yang cukup condong lebih penurut dan tidak gampang terjerumus dalam pergaulan yang menyesatkan.


Itulah ia cara menasehati anak yang baik. Bukan hanya kasih sayang, bunda juga mesti mampu menunjukkan cara bertingkah yang bagus pada anak. Bunda harus bisa menjadi pola bagi anak, sehingga menjadi ilham bagi anak untuk bertingkah sehari-harinya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel