Jangan Mau Diremehkan, Inilah Mengapa Setiap Wanita Harus Cerdas dan Terpelajar!
Ladies, pernahkah kau mendapat tentangan dikala ingin berguru ke jenjang yang lebih tinggi? Biasanya saingan itu dilontarkan oleh orang-orang terdekat, bahkan biasanya dari orang bau tanah atau suami sendiri.
Apalagi jikalau kamu berangan-angan belajar ke negeri orang, mungkin penolakan yang kau dapatkan akan kian gencar. Ada-ada saja rintangan dikala kamu ingin menjadi perempuan pandai dan berhasil.
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi siapa pun, tidak menghiraukan suku, bangsa, maupun gendernya. Namun sayangnya, masih banyak yang berasumsi bahwa wanita tidak mesti perguruan-tinggi, dengan alasan sebagai berikut.
“Buat apa perempuan sekolah tinggi-tinggi? Nanti ujung-ujungnya kan juga di dapur, atau ngurus anak di rumah.”
Satu hal yang mesti aku sampaikan pada kalian semua, pernyataan ini total salah. Justru sebaliknya, setiap wanita berhak dan harus cerdas! Inilah alasan mengapa setiap wanita berhak berguru setinggi-tingginya, dan menjadi langsung yang cerdas dan pintar.
- Cantik tidak ada apa-apanya bila isinya kosong
Kata orang, wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, asal elok dan berakal dandan bakal dapat suami yang cantik, kok. Benarkah pria hanya menganggap perempuan dari penampilannya? Iya sih, dimana-mana tentu saja yang dilirik dahulu ialah yang elok nan bening. Tapi, semoga elok tetapi isi otaknya kosong, mana ada cowok yang betah. Sudah banyak kok kasusnya, korelasi yang hanya berlandaskan fisik tidak akan tahan lama.
Sementara, wanita yang pintar akan menunjukkan aura nyata dan kharismatik kemanapun beliau pergi, dan percayalah, aura cerdas mempunyai daya tarik yang jauh lebih menarik dibandingkan wajah menarik.
Pria yang akil balig cukup akal dan berkomitmen juga akan lebih memilih perempuan yang siap mendampinginya dan mendidik anak-anaknya kelak dengan ilmu yang dimilikinya. Cantik bisa hilang disantap usia, namun ilmu akan kekal sepanjang hayat, dan akan baka apabila dibagi pada orang lain. Dan cara menjadi wanita pintar pasti mencar ilmu, benar kan?
2. Mendidik anak juga membutuhkan ilmu
Siapa bilang ilmu yang kita peroleh tidak akan berkhasiat di dapur dan saat mengasuh anak kelak? Justru, dengan ilmu yang kita miliki, kita akan memiliki kesanggupan mendidik anak yang jauh lebih baik. Sekolah pertama bagi anak yakni ibunya, dan bagaimana ibu bisa menjadi sekolah bagi anaknya bila ilmu saja tak punya? Untuk mendidik anak supaya cendekia, ibunya pasti mesti akil.
3. Bisa membantu keuangan keluarga
Wanita karir tidak selamanya bermakna mesti meninggalkan keluarga. Ada banyak usaha yang cocok untuk ibu rumah tangga yang mampu dicoba untuk menunjang suami dari sisi finansial. Setidaknya, kau mampu mampu duit embel-embel untuk belanja, atau bisa ditabung untuk merencanakan segala kemungkinan di era depan kelak.
Selain itu, wanita yang cerdas tidak akan kekurangan cara untuk menanggulangi banyak sekali duduk perkara kehidupan yang mau menerjang nantinya. Mulai dari masalah keuangan sampai dilema keluarga, wanita pandai dan berpendidikan akan lebih tegar dalam menghadapinya dan dapat menanggapi problem tersebut dengan lebih akil balig cukup akal.
4. Tidak mudah menjadi korban kejahatan dan penipuan
Wanita kadang kala menjadi sasaran utama bagi setiap tindak kejahatan. Tentunya tidak ada yang ingin menjadi korban kejahatan, bukan? Nah, wanita yang cerdas condong lebih terhindar dari tindak kejahatan. Wanita cerdas dapat membaca suasana dan menganalisis banyak sekali kemungkinan dari apa yang dilakukannya, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Lagipula, jikalau karenanya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, wanita yang pintar pastinya tahu apa yang mesti dilakukannya, dan mampu menangani persoalan tersebut dengan lebih tenang.
Itulah dia beberapa keunggulan wanita cerdas dan arif yang mesti diketahui siapa pun. Selain itu, masih banyak sekali keunggulan perempuan pintar yang hendak membuatmu berdecak takjub. Praktis-mudahan postingan ini semakin meyakinkan dirimu jikalau cantik di luar tidak cukup, ya.