Carline Darjanto From Zero To Hero
Satu lagi sosok usahawan wanita sukses yang sukses menasbihkan namanya dalam jajaran “30 Under 30 Asia” model majalah forbes. Ialah Carline Darjanto yang berhasil masuk ke daftar 30 perempuan paling perpengaruh di Asia dalam bidang Retail & E-Commerce. Sebuah prestasi yang membanganggakan dan pantas menjadi wangsit sebagaimana pencapaian leonika boediutomo, veronica linardi, grace tahir, catherine hindra sutjahyo dan angelina tjahyadi . Di usiannya yang ke-31 dia mampu masuk kedalam jajaran pebisnis paling berpengaruh di Asia.
Bagi sebagian dari anda, mungkin sosok Carline Darjanto masih cukup aneh. Wanita yang lahir pada 31 Januari 1987 ini menuai keberhasilan lewat bisnis fashion yang ia luncurkan pada tahun 2008 sebagaimana ciri-ciri perempuan pandai . Ia adalah salah satu pemilik brand Cottonink yang ialah brand fashion setempat yang kini sukses melebarkan sayapnya sampai ke Australia, Singapura, Malaysia bahkan sampai ke daratan Eropa. Tentunya prestasi yang amat membanggakan sekaligus menjadi motivasi bagi kita, diusianya yang masih 31 Tahun, Carline sukses membangun bisnisnya sendiri.
Kisah suksesnya bareng Cottonink dimulai pada tahun 2008, dikala itu bareng seorang rekannya Ria Sarwono mendirikan Cottonink. Awalnya ini ialah usaha tambahan keduanya dengan tujuan untuk menerima uang saku seusai kurun kuliah. Namun siapa sangka, undangan yang semakin besar dan membludak membuat kedunya simpulan ya memutuskan untuk menyebabkan Cottonink selaku sumber pendapatan dan pekerjaan utama dan membuatnya menjadi wanita besar lengan berkuasa di indonesia . Awalnya Cottonink cuma menjual syal dan kaos bermotif, namun sekarang produk yang ditawarkan lebih beragam mulai dari busana, sepatu, sampai aksesoris fashion.
Jatuh bangkit di awal-awal perkembangan cottonink juga dialami Carlune dan Ria. Namun berbekal ketekunan, inivasi dan passion yang berpengaruh, keduanya sukses menjadikan Cottonink seperti ketika ini. Dimana saat ini Cottonink telah memiliki puluhan pegawai dengan produksi 8.000 pakaian perbulan. Keduanya yakin bahwa merk yang mereka bangun ini akan menjadi merk setempat teratas yang mau digandrungi oleh konsumen. Namun tentunya dengan bekal perjuangan dan seni manajemen yang sempurna. [AdSense-B]
Usaha Carline dan Ria membesarkan nama Cottonink tidak tidak berguna. Brand yang mereka dirikan ini sukses meraih beberapa penghargaan mirip Cleo Fashion Award 2010, Free! Magazine Award, InStyle Magazine Award, dan yang terbaru yakni “30 Under 30 Asia” Versi Majah Forbes. Diluar semua penghargaan yang berhasil di koleksi oleh Cootonink pencapai paling besar dalam karirnya adalah terjalinnya relasi baik dengan pelanggan serta tim yang sukses dibentuk dengan sangat bagus.
Carline optimistis bahwa dimasa mendatang Cottonink akan menjadi kian besar. Dan tentunya mampu bersaing dengan global merk platform tidak hanya di asia tapi juga di kancah internasional. Tentunya untuk mewujudkan hal ini, Carlune tahu betul bagaimana dia dan tim harus bekerja lebih keras lagi. Apalagi kini sudah banyak muncul Platform fashion yang tentunya juga menjadi pesaing. Meskipun demikian pasti tidak ada yang mustahil, karena dengan ketekunannya selama ini bisa menyebabkan Cottonink selaku salah satu brand yang paling disenangi.
Semua pencapaian yang telah berhasil di capai bersama Cottonink, ternyata tidak menciptakan Carline berpuas diri. Ia berniat akan membukan cabang Cottonink, demi memuskan hasrat dan impian para konsumen. Meskipun pada umumnya pelanggannya masih mampu berbelanja melalui Cottonink.co.id. Carlune berharap keberadaan cabang baru ini akan mampu membuat puas impian para pelanggannya. Sebab bagi Carline dan Cottonink pelanggan yaitu prioritas utama dan juga yang berhasil mengantarkan mereka hingga pada tahap ini.
Itulah tadi, Carline Darjanto From Zero to Hero, tentunya dapat menjadi sumber pandangan baru untuk mampu meraih kesuksesan yang serupa. Sebagaimana kisah dewi sartika dan cut nyak dhien sebagai tokoh hero indonesia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.