Ini Dia 6 Kelebihan Dan Kekurangan Wanita Jawa Yang Wajib Kalian Ketahui
Berbagai macam suku ada di Indonesia, salah satunya ialah suku Jawa. Perempuan-wanita suku Jawa dikenal selaku wanita yang santai dan memiliki kesopanan yang tinggi yang merupakan simbol kelebihan wanita Asia yang tak dimiliki perempuan-perempuan dari benua yang lainnya. Tidak hanya itu, perempuan Jawa juga dikenal sebagai perempuan yang kalem.
Namun, tidaklah layak jika kita hanya menyebutkan keunggulan-kelebihannya saja, tetapi perempuan-wanita Jawa tetaplah insan biasa yang jauh dari kesempurnaan. Mereka juga tetap mempunyai beberapa kelemahan dalam dirinya. Apa saja keunggulan dan kekurangan wanita Jawa? Jika kalian seorang wanita Jawa, wajib baca ulasannya disini.
- Inner beauty yang menyembur
Kelebihan wanita Jawa adalah senantiasa terlihat lezat dipandang dan terkesan anggun dan menarik. Gurat wajahnya memancarkan keelokan dalam dirinya. Tidak hanya itu, ditambah kulit sawo matangnya menjadikannya tampakhitam manis. Tak salah kalau Jawa menjadi pusat kota dengan wanita tercantik di Indonesia. Kecantikannya ini tak cuma tampakdari luarnya saja, namun juga terpancar dari dalam dirinya.
Sejak kecil wanita Jawa sudah dibiasakan untuk selalu menaati akhlak, berpakaian sopan dan penyabar. Dengan selalu berpakaian sopan dan dandanan yang tak berlebihan merupakan salah satu kriteria penampilan fisik perempuan yang diminati pria. Makara, tak aneh jikalau banyak perempuan Jawa yang menjadi istri idaman.
Meskipun memiliki inner beauty yang terpancar, tetapi tak semua perempuan Jawa juga memiliki keelokan yang alami. Apalagi ketika jaman sekarang ini. Banyak belum dewasa Jawa tak dididik mirip dulu yang penuh dengan tata krama dan kesopanan. Tak sedikit diantara mereka yang bertingkah kurang anggun. Gadis-gadis Jawa seperti inilah yang menciptakan pesona gadis Jawa menjadi kurang bagus.
- Berkerpibadian penurut dan patuh
Menjadi wanita Jawa bermakna menjadi perempuan yang penurut dan patuh. Hal ini alasannya sedari kecil mereka terbiasa diajarkan kesopanan dan kebijaksanaan luhur. Menghormati terhadap yang lebih renta dan dilarang membantah. Meskipun menjadi penurut dan patuh, tak semestinya perempuan Jawa harus tetap terkurung di rumah. Menjadi penurut tidaklah semudah yang dinikmati perempuan Jawa, apalagi pada jaman terdahulu.
Perempuan mesti berada di rumah dan tak diperbolehkan menerima pendidikan tinggi. Mereka mesti patuh terhadap ayah dan suaminya. Jaman telah berubah, perempuan Jawa sekarang menjadi wanita yang mampu berdiri diatas kaki sendiri dan sudah mampu mengenyak sampai pendidikan tinggi. Meskipun begitu, menjadi wanita Jawa tetaplah mesti patuh terhadap ayah dan suaminya hanya dengan sesuai perintah agama dan norma yang berlaku. [AdSense-B]
- Mengalah dan mendapatkan keadaan
Wanita Jawa tidaklah suka berkelahi dan cinta hening. Mereka tak menggemari adanya pertengakaran. Sifat dasarnya yang sungkan yang membuat nya menjadi suka mengalah dalam aneka macam hal. Mereka tak menyukai perdebatan yang tidak dapat menuntaskan dilema.
Hal ini menunjukkan bahwa wanita Jawa lebih mementingkan kepentingan orang lain ketimbang kepentingan pribadi. Namun meskipun begitu, sifat mengalah dan sungkan ini menciptakan sebagian wanita Jawa sering menerima kekerasan dalam rumah tangga.
Mereka lebih baik menjaga rumah tangga yang tak sehat demi pertumbuhan bawah umur dan utuhnya rumah tangga dari pada harus berpisah.
Alhasil, mereka sering mendapatkan penganiayaan. Selain itu, wanita Jawa mendapatkan segala kondisi, baik sukar maupun senang. Hal ini juga yang membuat banyak wanita Jawa berada di bawah garis kemiskinan. Mereka menerima nasib yang diberikan oleh Allah dan tabah dalam menjalani kehidupan.
- Kesederhanaan adalah kunci hidup
Tak suka berlebih-lebihan dalam segala hal senantiasa dijunjung oleh wanita-perempuan Jawa. Bukan mereka tak memiliki harta yang melimpah, alasannya sifat sungkan yang mendasari kehidupan menciptakan wanita Jawa senantiasa tampil sederhana. Hidup sederhana yaitu kunci dasar untuk dapat berkumpul dengan semua kelompok. Mereka tak suka memamerkan harta yang dimilikinya. [AdSense-A]
Selalu tampil sederhana justru ialah cara tampil cantik dan mempesona ala wanita Jawa. Hal inilah yang menciptakan masyarakat Jawa tetap hidup rukun. Meskipun hidup dalam kesederhanaan, kadang mereka enggan mengeluarkan biaya lebih untuk menerima kepuasana sebuah layanan.
Hal inilah yang menjadikannya terkesan pelit. Mereka mengharapkan mendapatkan laba setinggi-tinggi dengan modal serendah-rendahnya. Inilah yang kadang menciptakan wanita Jawa susah untuk maju dalam usaha.
- Telaten dan terampil
Falsafah alon-alon waton kelakon yang mempunyai arti secara perlahan-lahan asal terlaksana menggambarkan sifat wanita Jawa yang telaten dan tak buru-buru dalam menyelesaikan pekerjaan dan selalu bertindak hati-hati dalam segala hal. Cara menjadi wanita yang lemah lembut selalu ditanamkan kepada anak-anak Jawa. Meskipun pelan-pelan, namun perempuan Jawa juga cekatan.
Mereka mampu melakukan pekerjaan sehari-hari sepanjang waktu tanpa mengeluh. Meskipun begitu, menjadi perempuan Jawa mirip tidak ada waktu untuk istirahat dengan tenang.
Mulai bangun pagi sampai tidur malamnya penuh dengan pekerjaan. Ini lah yang menciptakan keyakinan penduduk Jawa bahwa perempuan cuma boleh melakukan pekerjaan di dapur. Pemikiran mirip inilah Kartini pada dulu menentangnya.
- Bertutur kata lembut
Terbiasa dengan bahasa Jawa Krama Inggil, menciptakan wanita Jawa sudah biasa bertutur kata lembur dan tidak keras. Sejak lahir, perempuan Jawa telah ditempa cara menjadi wanita santai, tetapi tetap mandiri.
Dalam tata bahasa Jawa, terdapat tiga tingkatan bahasa menurut orang yang paling dihormati. Kepada orang yang lebih renta atau orang yang dihormati menggunakan bahasa yang paling tinggi yakni bahasa Jawa Krama Inggil.
Sedangkan untuk sesama sobat memakai bahasa Jawa Krama Madya dan untuk umur dibawahnya memakai bahasa Jawa Ngoko. Hal inilah yang menimbulkan perempuan-wanita Jawa bertutur kata lembut. Terkenal akan tutur kata yang lembut seperti ini, menciptakan wanita Jawa tampakmenjadi wanita lemah dan kurang tegas.
Selain enam poin diatas, masih aneka macam keunggulan perempuan Jawa. Tidak ada insan yang sempurna. Kesempurnaan hanyalah milik Sang Maha Pencipta. Terlahir di suku apapun, bersyukurlah apapun itu. Kita terlahir di dunia bermakna diandalkan untuk dapat hidup saling tolong menolong dan melengkapi. Semoga info yang penulis sampaikan pada artikel ini mampu berguna.