Tanpa Perlu Panik, Inilah 11 Cara Menghadapi Anak Autis Ringan

cara menghadapi anak autis ringanBunda, apakah buah hati menawarkan gejala ia mengalami autis ringan? Secara biasa , anak dengan autis dapat dimengerti dari cara mengatakan yang terbata-bata (seperti kesulitan mengungkapkan apa yang dia maksud), lalu kesulitan berkomunikasi dengan orang lain, condong mengulang perbuatannya, dan obsesi berlebihan pada sesuatu. Walau tak mampu disembuhkan, tapi setidaknya ada perawatan yang bisa dilakukan untuk merenggangkan gejalanya. Nah, beberapa di antara cara menghadapi anak autis ringan yang mampu Klub Wanita bagikan untuk Moms mirip di bawah ini.


1. Biasakan aktivitas anak berkala rutin


Kurang lebih sama seperti apa yang pernah dibahas dalam cara menangani anak autisme, anak autis ringan condong melihat dunianya dengan sungguh terstruktur. Agar anak merasa wajar saja, Bunda mampu membantunya menciptakan jadwal acara sehari-hari dan cara melaksanakan sesuatu yang mesti anak ikuti. Contohnya:



  • Bangun tidur

  • Pergi ke kamar mandi

  • Cuci tangan

  • Cuci tampang

  • Gosok gigi

  • Mandi

  • Pergi ke ruang makan

  • Sarapan

  • Taruh piring kotor di wastafel, dsb.


2. Hindari menciptakan pergantian


Setelah menyusun acara yang konsisten, Moms tidak direkomendasikan untuk mengganti susunan yang telah anak pelajari dengan bersungguh-sungguh. Perubahan yang datang-datang mampu mengakibatkan panik dan khawatir berlebihan pada anak.


Namun, jika Bunda tidak mau menerapkan cara menanggulangi anak emosional, Anda bisa melibatkan anak dikala mengubah sesuatu, misal: sprei atau karpet kamar. Dalam mengubah pun, semestinya tidak melakukan perubahan yang tampakmenonjol di mata. Mungkin Bunda mampu mengubah material bahannya saja, daripada mengubah warna atau motif, misal.[AdSense-B]


3. Gunakan pencahayaan redup dan hangat


Jika anak terlihat tak nyaman dan terusik dengan sesuatu, cara menangani anak cepat marah adalah dengan menanyakan apakah mungkin sumber permasalahannya terletak pada lampu di ruangan. Anak autis condong tak tenteram bila terkena pendaran sinar lampu pendar sebab ada cahaya ultraungu tak konkret yang hanya mampu dicicipi oleh anak autis. Ganti dengan lampu pijar atau LED dengan spektrum hangat.


4. Kurangi sumber bunyi berisik di sekitar rumah


Anak autis sungguh sensitif kepada suara bising dan berisik. Suara bising tersebut dapat membingungkan anak atau bahkan menjadikannya kesakitan. Cara mengatasi anak autis ialah dengan meredam suara-suara berisik yang mungkin ditimbulkan dari lingkungan di sekitar rumah, mirip melapisi karpet dengan dinding untuk meredam bunyi dari luar. Hindari juga bunyi sahut-menyahut seperti mengatakan kencang-kencang di telepon saat Anda sedang menonton TV. Anak autis akan sungguh terganggu dengan suara-suara keras yang bertumpuk mirip itu.


5. Biarkan anak membuat zona nyamannya sendiri


Saat stress, seharusnya Moms membiarkan anak Anda “kabur” ke salah satu titik di rumah yang dianggapnya mampu memperlihatkan rasa aman dan tenteram. Jika Anda selalu pusing bagaimana cara tabah menghadapi anak rewel, mungkin yang satu ini perlu Anda coba. Biarkan anak menghabiskan waktu di zona nyamannya itu sendirian saja, tanpa Anda ataupun anggota keluarga lainnya. Hal ini mampu menenangkan emosinya untuk beberapa saat sebelum kesannya ia mampu keluar dan berkumpul bareng Anda lagi. [AdSense-A]


6. Utamakan keselamatan di dalam rumah


Anak autis condong mempunyai rasa ingin tahu yang berlebih tentang hal-hal di sekitarnya, termasuk menjajal hal-hal yang mungkin mampu membahayakan keselamatannya. Untuk itu, cara mengatasi anak idiot yang Bunda mesti utamakan yaitu dengan menentukan keamanan anak senantiasa terjaga di dalam rumah. Jika dia sungguh penasaran dengan sesuatu, Bunda mampu mendampinginya dan memberikan pengarahan untuknya, sehingga anak tidak benar-benar sendiri dalam membuat puas rasa ingin tahunya.


7. Jangan salah mengartikan bahasa tubuhnya


Anak autis tak selalu memandang pada apa yang bantu-membantu sedang beliau lihat. Ia juga mungkin tidak terlihat mengamati orang yang mengajaknya bicara. Namun, membiasakan diri terhadap kebiasannya tersebut yaitu salah satu cara menghadapi anak dengan sabar, utamanya pada anak autis. Pahami bahwa itu memang kecenderungannya, namun bukan mempunyai arti anak tidak mengamati apa yang diberitahukan padanya.


8. Ketahui tanda-tanda anak tertekan


Ketika tertekan, seluruh sensor perangsang anak terbebani dengan banyaknya tugas yang mesti dilaksanakan. Dalam perkara tertentu, anak mampu mengalami ledakan emosi yang luar biasa, seperti menangis, menutup pendengaran rapat-rapat, ketakutan, bahkan menjauhi orang-orang terdekatnya. Anak juga mampu memperlihatkan gejala-tanda-tanda berikut: berteriak, menjatuhkan diri ke lantai, stres, kehilangan nafsu atau kesanggupan untuk mengatakan.


Tak ada cara menjadi ibu yang pintar bagi anak autis dalam situasi darurat mirip ini selain mengunjungi terapis atau dokter seorang ahli yang mampu menolong anak memajukan stimulusnya untuk menyerap lebih banyak rangsangan tanpa mengalami tekanan.


9. Rajin memeriksakan keadaan kesehatan anak


Berikutnya dalam cara menghadapi anak autis ringan. Kunjungi terapis dan dokter seorang ahli yang mengatasi perkara autisme secara terstruktur, karena anak dengan autisme biasanya mengalami kesulitan dalam mengartikan apa saja yang terjadi pada tubuhnya. Mungkin perut anak sakit, namun beliau tidak tahu apa arti dari rasa melilit di perutnya.


Cara menjadi ibu ideal bagi anak autis ialah dengan senantiasa mengawasi tingkah lakunya. Jika Moms mendeteksi ada sesuatu yang tidak lazimsedang terjadi, tanyakan pada anak seperti apa perasaan mereka, dan segera hubungi terapis atau dokter doktrin Anda.


10. Ajak anak lebih sering berkomunikasi


Walaupun anak autis mengalami hambatan ketika mengatakan, seperti tersendat-sendat, minimnya kosakata, dan raut muka yang gundah, seharusnya Bunda tetap berpegang pada cara menjadi ibu yang lemah lembut pada anak, adalah dengan mengajaknya terlibat dalam obrolan. Mungkin untuk ketika ini seperti cuma Anda saja yang mengatakan (komunikasi satu arah), namun jangan berhenti melakukannya. Gunakan kata-kata yang gampang dipahami. Bicaralah seperti anak Anda mengerti apa yang Anda katakan dan menyahut obrolan tersebut.


11. Sayangi anak melampaui apapun


Anda memegang fungsi ibu dalam keluarga yang sangat penting, terutama bagi anak autis. Meskipun beliau hidup dalam kekurangan , bukan menjadi argumentasi bahwa Moms harus terus hidup dalam keterpurukan, penyesalan, dan malu apalagi murka. Perlakukan anak dengan baik dan hargai dia, dengan begitu orang lain juga akan melakukan hal yang serupa, sehingga anak mampu berkembang dewasa dengan perasaan utuh sepatutnya manusia pada umumnya.


Moms, kami harap cara di atas mampu memberikan Anda sedikit pencerahan tentang cara menghadapi anak autis ringan, ya. Kami doakan supaya Moms dan anak selalu senang dan menjalani hari-hari tanpa problem memiliki arti.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel