10 Cara Agar Anak Cepat Bicara Paling Efektif

Mengajarkan anak untuk berbicara ialah salah satu hal yang wajib dijalankan dan kita mesti mengawasi pertumbuhan bahasa anak biar kita bisa tahu niscaya bila mereka tidak mengalami persoalan. Ada baiknya juga kita mengetahui pertumbuhan bahasa mereka dari bulan ke bulan agar tahu apakah perkembangan mereka seperti anak kebanyakan. Nah kali ini, kita akan membicarakan cara biar anak cepat bicara; dan ada baiknya jika kita mengetahui fase-fase pertumbuhan bahasa anak mulai dari bayi hingga usia 3 tahun. Berikut adalah fase kemajuan bahasa anak:


Baca juga:



  • Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan

  • Cara Agar Anak Mau Makan

  • Vitamin untuk Anak Susah Makan


1. Bulan ke-3 hingga bulan ke-6


Pada fase ini, anak mulai belajar bagaimana orang mengatakan dari satu orang ke orang yang lain dan kita perlu berperan sebagai orang yang aktif untuk mengajaknya berbicara sehingga mereka juga kian terdorong untuk menggandakan apa yang kita ucapkan walau sedikit demi sedikit. Untuk mendorong anak bicara pada fase ini cukup mudah, ialah mengajarkan kata-kata dasar pada mereka mirip “ma”, “pa”, “da”, dan lain-lain. Tidak lupa juga kita membuat suasana bermain yang postif sehingga anak mulai menirukan kita dan ketika mereka memulainya, kita mampu mengucapkan kata itu berkali-kali sampai anak tanpa gangguan mengucapkannya atau lelah untuk menirukan kosa kata pada hari itu. Huruf B, D, dan M yakni aksara yang paling mudah untuk diucapkan pada fase ini dan lama kelamaan mereka akan makin terang mengucapkannya.


2. Bulan ke-6 hingga bulan ke-9


Pada fase ini, anak akan mulai bermain dengan suara dan mulai mampu melafalkan beberapa kosa kata, mirip “baba”, “mama”, “papa”, dan lain-lain. Anak juga telah mengetahui nada bicara seseorang dan mereka tidak akan bahagia bila mendengar nada suara yang marah. Pada fase ini, kita mulai bisa mengajarinya bermain cilukba, menginformasikan namanya, dan mengajarkan di mana letak sebuah benda sehingga anak telah mengerti wacana arah.


3. Bulan ke-9 sampai bulan ke-12


Pada fase ini, anak mulai mengerti beberapa arti dari kata tertentu, seperti beliau mulai merespon ketika kita mengucapkan kata “tidak” yang berarti tidak boleh untuk dijalankan. Anak juga telah mulai memahami bagaimana menunjukkan sebuah benda dan mengeluarkan suara dikala menunjuknya. Selain itu, anak akan lebih menggunakan gestur tubuhnya untuk memperlihatkan apa yang ia harapkan, seperti mengangkat tangannya saat ingin digendong, menunjuk benda tertentu apa yang ingin ia mainkan, atau melambaikan tangan saat ada seseorang yang pergi dari rumah.


(Baca Juga: Cara Mendapatkan Uang di Internet untuk Pelajar , Suku dengan Wanita Tercantik di Dunia)


4. Bulan ke-12 sampai bulan ke-15


Pada fase ini, anak sudah mampu mengucapkan satu kosa kata secara berulang-ulang, untuk memberikan sebuah barang, mirip: “bobo” untuk boneka, “juju” untuk jus, “tata” untuk tangan, dan lain-lain. Anak juga condong telah mampu mengucapkan dua kosa kata secara berulang-ulang atau setidaknya sudah memahami 25 kosa kata – atau lebih. Anak juga sudah mulai mengerti saat meminta satu barang pada merereka untuk memberikannya pad akita atau setidaknya anak sudah bisa menjelaskan perihal letak barang yang mereka inginkan.


Selain itu, kita juga telah mampu meminta anak untuk memberi nama-nama barang kesukaannya sehingga mereka lebih gampang untuk mengingatnya dan mengucapkannya. Kita juga bisa mengajarkan nama-nama hewan melalui buku bergambar yang tentu saja meningkatkan bersemangat anak untuk belajar kosakata baru. Lebih lanjut, kita mampu memberikan suatu pilihan pada anak untuk memilih barang mana yang mereka suka (contoh: warna atau bentuk benda tertentu) yang mau mendorong anak untuk menjelaskan lebih jauh kenapa mereka menghendaki barang tersebut. Terakhir, kita telah bisa mengajarkan beberapa kalimat sederhana pada anak sehingga mereka juga akan makin termotivasi untuk mengatakan, mirip anak yang mengucapkan kata “baju” dan kita menambahkannya dengan “baju baru merah”.


[AdSense-B]


5. Bulan ke-15 sampai bulan ke-18


Pada fase ini, anak akan lebih memakai gestur tubuh dan tentu saja kosa kata yang mereka kuasai semakin bertambah. Selain itu, anak juga telah lebih bisa untuk mengungkapkan keinginannya yang pastinya lebih terang, seperti menggandeng kita dan berjalan menuju dapur lalu mengucapkan “kudapan manis”. Ketika anak telah berada pada fase ini, kita bisa mengajarkan ihwal cara mengucapkan bab-bab badan mereka, bermain petak umpet, atau mulai mengajarkan arti “maaf” dan “terima kasih” yang pastinya berfaedah untuk percakapan mereka kelak.


Baca juga:



  • Penyebab Anak Tidak Percaya Diri

  • Cara Melatih Mental Anak supaya Berani

  • Cara Mendidik Anak supaya Percaya Diri


6. Bulan ke-18 hingga 2 tahun


Fase ini ialah fase di mana kemajuan bahasa anak lebih cepat daripada fase-fase sebelumnya dan anak mulai mampu untuk menyambungkan dua kosa kata dan memahami betul makna dari kata yang mereka ucapkan. Pada fase ini, kita mampu meminta anak untuk menolong kita melaksanakan sesuatu sehingga mereka untuk mengambil atau meletakkan barang pada tempat tertentu yang jaraknya cukup jauh dengan mereka. Selain itu, fase ini ialah fase yang sempurna untuk mulai mengajarkan anak bagaimana cara menyanyi secara dasar atau mengajak anak untuk membaca buku dongeng bersama dengan menanyakan benda-benda yang terdapat di dalamnya dan memutuskan betul jika mereka paham perihal apa yang ada di dalam buku tersebut. Pada fase ini kita juga telah mampu meminta anak untuk bermain dengan temannya serta berkomunikasi dengan mereka atau bermain rumah-rumahan, berpura-pura telepon, memberi makan binatang atau lainnya yang pastinya membutuhkan banyak obrolan di dalamnya.


Baca juga:



  • Dampak Negatif Gadget

  • Bahaya Gadget untuk Anak

  • Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget


7. Usia 2-3 tahun


Fase ini ialah tahap di mana kesanggupan anak untuk berbahasa betul-betul meningkat secara pesat dan mereka telah mampu untuk menciptakan satu kalimat sederhana dan mengandung arti, seperti “mama sedang keluar rumah”, “papa ke kantor”, dan lain-lain. Anak pun juga sudah mampu menjawab beberapa pertanyaan mudah, mirip “di mana bonekamu?”, “jam berapa kau akan bermain?” dan lain-lain. Selain itu, anak akan kian sering bermain dengan imajinasinya dan bercerita dengan orang-orang di sekitarnya perihal hal-hal yang diinginkan atau hal di abad mendatang.


Untuk menciptakan anak mampu berbicara makin terang dan tanpa gangguan, kita mampu mengajarkan anak ihwal nama mereka, mengajarkan bentuk-ukuran-atau jumlah dengan langsung memberinya acuan sehingga anak lebih mudah paham dan terekam dengan baik dalam memori mereka. Cara lainnya yang mampu kita coba adalah dengan menawarkan anak beberapa pertanyaan terbuka sehingga anak makin kesengsem untuk berbicara, seperti “Apa yang kamu kehendaki dikala ibu sudah pulang dari pasar?” atau “Hari Minggu ayah akan mengajak kita pergi. Ada daerah yang kau harapkan?”dan lain-lain.


Bukan saja hanya mengajaknya bermain, kita mampu mendorong anak untuk kian berbicara dengan melibatkan buku kisah. Kali ini bukan saja cuma menunjuk dengan sempurna barang-barang yang kita minta, tetapi juga menceritakan ending dari kisah tersebut yang memiliki arti mengembangkan khayalan anak serta mengembangkan memori anak dalam mengingat beberapa kosa kata. Selain itu, kita juga bisa mengajak anak bernyanyi lagu-lagu sederhana yang pastinya gampang untuk diingat anak.


Tips Supaya Anak Dapat Cepat Bicara


Setelah kita membahas beberapa tahap fase kemajuan anak dan beberapa cara yang bisa kita kerjakan pada fase-fase tersebut, selanjutnya kita akan membahas cara untuk mendorong anak agar mau lebih berbicara dengan cara yang biasa – alias sudah mampu dipraktekkan pada usia anak berapapun. Cukup menawan bukan? Kira-kira apa saja ya yang bisa kita lakukan? Daripada ingin tau, yuk kita simak yang satu ini!


1. Berbicara dengan anak seintens mungkin


Cara pertama untuk mendorong anak semakin cepat mengatakan ialah dengan mengajaknya bicara secara rutin. Ketika mereka telah mengucapkan satu atau dua patah kata, maka kita bisa mendorong mereka untuk berbicara lebih, seperti “ya itu bola, bola merah, melompat ke sana ke mari”. Ketika kita mengucapkan satu kalimat yang panjang, anak akan berusaha untuk mengetahui arti dalam kalimat tersebut dan berupaya untuk menirukannya.


Baca juga:



  • Cara Mengatasi Kecanduan Game Online

  • Cara Mendidik Anak supaya Mau Belajar

  • Dampak Susu Formula pada Bayi 0-6 Bulan


2. Mendengarkan anak


Seperti layaknya orang remaja, anak juga butuh untuk didengarkan kita dengan seksama sehingga mereka lebih merasa diamati dan akan lebih kesengsem untuk mengatakan. Pada cara ini, kita perlu untuk mendengarkan mereka untuk mengatakan walau lafalnya belum terlalu terperinci, ketika mereka menyanyi, atau bahkan cuma menggumam. Di ketika kita mendengarkan mereka, kita juga bisa memberi tahu pelafalan mana yang kurang terang dan kurang benar dan tidak memotong obrolan mereka sehingga mereka tidak sakit hati dengan apa yang kita lakukan.


[AdSense-A]


3. Bersikap atraktif


Menggunakan banyak nada dan mimik wajah yang ekspresif yaitu salah satu cara yang sempurna dalam mendorong anak untuk terus berbicara. Selain itu, kita juga bisa memakai gerakan tangan untuk makin menarik minatanak dan anak paham bahwa kita memberi perhatian yang tak sedikit kepada mereka. Saat kita mulai bersemangat untuk mengatakan, kita seharusnya tidak memangkas obrolan mereka sehingga mereka tetap bersemangat untuk mengungkapkan pendapatnya.


4. Membatasi waktu menonton televisi


Menonton televisi ialah pilihan yang sempurna untuk hiburan, namun banyak sekali acara di televisi (sekalipun program anak-anak) juga cuma mengajarkan desain melafalkan huruf, menjumlah, atau rancangan bentuk dan tidak terlalu atraktif sehingga anak akan mudah bosan. Peran kita sebagai orangtua di sini lah penting untuk selalu mengajak anak berinteraksi, dan bukan cuma kita saja namun juga anggota keluarga lainnya atau bahkan tetangga.


Baca juga:



  • Tips Menabung untuk Ibu Rumah Tangga

  • Tips Menjadi Wanita Karir


5. Memberikan timbal balik


Adanya timbal balik kepada apa yang diucapkan anak akan menciptakan mereka lebih bergairah untuk berbicara karena mereka didengarkan dan diperhatikan. Kita semestinya juga tidak memberi tahu kesalahan anak secara berulang-ulang ketika mereka salah melafalkan kosa kata alasannya adalah hal ini justru membuat anak takut dan tidak nyaman untuk berbicara. Sebaliknya, kita mampu mengelus-elus kepala anak dikala mereka bisa mengucapkan satu kosa kata atau kalimat sederhana dengan benar.


6. Memberi pola


Terkadang anak mengalami kesusahan mengerti sesuatu alasannya adalah kalimat yang terlalu kompeks atau kita yang terlalu cepat mendorong anak untuk mengetahui kata-kata. Nah di sini, kita bisa menolong pengertian anak dengan cara menawarkan barang yang kita maksud, mirip “ini caranya melepas kaos kaki” atau dengan menawarkan mereka makan siang dan menerangkan bahwa ini makan siang mereka.


Baca juga:



  • Cara Mengetes Pria Serius atau Tidak

  • Ciri Pria Serius Menikah

  • Ciri-Ciri Pria Bertanggung Jawab Pada Pasangan


7. Mengajaknya berlangsung-jalan


 Cara ini merupakan cara yang tepat untuk membuat anak mengatakan karena mereka memperoleh aneka macam hal gres dan penasaran dengan nama-nama dari hal baru tersebut. Selain mempelajari hal gres, mengajaknya berjalan-jalan membuatnya bertemu dengan orang baru dan hal tersebut juga meningkatkan keberaniannya untuk berbicara dan akan kian cantik apabila kita mendapatkan sahabat sebaya untuk mereka.


8. Bermain bareng anak


Membuat acara belajar menjadi menggembirakan yakni salah satu hal yang diharapkan anak agar mereka tidak cepat bosan dan tidak merasa bahwa mereka sedang mencar ilmu. Kegiatan bermain ini mampu bervariasi, mulai dari bermain boneka, rumah-rumahan, ataupun membaca buku kisah. Membiarkan anak menentukan permainan apa yang mereka suka pada hari itu akan meningkatkan kesempatan bagi anak untuk berbicara dan mempelajari kata-kata gres. Kita juga mampu lebih eskpresif dalam kegiatan ini dengan permainan yang membutuhkan perhatian anak, mirip: bermain dengan tepuk tangan (kita membuat ritme tepuk tangan dan menanti anak untuk menirunya), menciptakan suara hewan dan meminta anak untuk menirunya, dan lain-lain.


9. Merekam anak dengan video


Cara ini adalah cara yang tepat untuk mendorong anak berbicara dengan cepat alasannya anak condong suka beraksi di depan kamera. Kita bisa meminta anak untuk bermain tugas atau apapun yang mereka suka dan menjelaskan bahwa mereka akan direkam sehingga mereka akan menjadi lebih bergairah.


Baca juga:



  • Khasiat Minyak Bulus Untuk Kecantikan

  • Manfaat Baby Oil Untuk Kecantikan Wajah

  • Manfaat Cuci Muka dengan Sabun Bayi

  • Cara Melebatkan Bulu Mata


10. Bermain sambung kata


Cara terakhir semoga anak cepat bicara yakni dengan permainan sambung kata, dan tidak mampu disangkal bila permainan ini menciptakan anak menguasai kosa kata lebih singkat karena permulaan kata lazimberasal dari benda-benda di sekelilingnya. Apabila anak tidak bisa menyebutkan benda tertentu, sebaiknya kita menerangkan wacana nama benda tersebut dan menerangkan fungsinya dan justru bukan memarahinya.


Nah itu tadi yaitu beberapa cara yang bisa kita terapkan dengan anak kita. Kita mampu menerapkan beberapa cara ini secara bersama-sama atau satu persatu. Cara yang mudah dan efektif bukan? 🙂


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel