14 Cara Menyapih Anak 2 Tahun Wajib Dicoba

Bukanlah sebuah hal yang mengagetkan bahwa memiliki anak suatu kebahagiaan bagi kita. mengurus dari berdiri pagi sampai tidur lagi yaitu sebuah rutinitas gres bagi kita ketika memiliki anak. Mengajaknya bermain, memberinya makan, mengajaknya mengatakan yaitu beberapa aktivitas yang tidak bisa kita tinggalkan dikala memiliki anak. Memberikan perlindungan dan kasih sayang seoptimal mungkin kepada mereka ialah keharusan kita sebagai orang bau tanah. Salah satu keharusan kita selaku ibu yang tidak terlupakan ialah menyusui dan pastinya ASI berfaedah untuk anak. ASI memiliki semua kandungan zat penting yang dibutuhkan oleh anak, seperti DHA, omega 6, laktosa, taurin, protein, laktobasus, vitamin A, kolastrum, lemak, dan lain-lain. Kandungan tersebut membentuk imun yang kuat pada anak sehingga mereka tidak gampang terjangkit penyakit. Kehigeinisan dari ASI juga tidak perlu disangsikan lagi alasannya adalah ASI yang berada pada payudara ibu dan tidak membutuhkan alat bantu yang lain ketika akan dimakan. Kandungan insulin yang lebih rendah daripada susu formula tidak mengakibatkan pembentukan lemak pada tubuh anak sehingga kecenderungan anak menjadi obesitas pun kecil.


Baca Juga:



  • Lipstick untuk Bibir Kering

  • Warna Lipstick untuk Bibir Hitam

  • Filler Hidung


Tahukah kalian jikalau ASI juga berfungsi untuk mencerdaskan anak? Yup, kandungan asam lemak yang terdapat pada ASI juga memiliki peran penting untuk kecerdasan anak dan mampu membangun kekerabatan emosional bagi ibu dan anak. Hubungan ibu dan anak yang erat sangatlah penting untuk periode depan sang anak dalam rentang waktu yang panjang. Selain berbagai manfaat yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu alasan lainnya yang penting untuk menunjukkan ASI pada anak ialah mengurangi pengeluaran bulanan mengenang di mana harga susu formula pun tidaklah murah.


Frekuensi menyusui ASI anak pun berlainan-beda dan itu semua tergantung pada kemajuan anak. Pada bulan pertama, anak perlu menyusu sebanyak 8-12 kali sehari sekitar 1,5-3 jam sekali dan intensitas ini akan berkurang hanya menjadi 7-9 kali sehari pada bulan-bulan selanjutnya.


Baca juga:



  • Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan

  • Cara Agar Anak Mau Makan

  • Vitamin untuk Anak Susah Makan


Mengingat usia anak yang makin bertambah dan anak yang makin berkembang, kita juga niscaya tidak mampu menyusui anak terus menerus. Yup, kita mesti menghentikan konsumsi susu anak secara bertahap, khususnya dikala anak telah mencapai usia 2 tahun. Proses ini biasa dikenal dengan menyapih, dan kita perlu melakukannya pelan-pelan supaya anak tidak rewel atau mereka akan terus-terusan merengek. Proses penyapihan ini perlu dilaksanakan untuk memajukan kemandirian anak alasannya kita akan mengganti pola makan anak secara berangsur-angsur. Proses penyapihan ini pun bermacam-macam, ada yang dalam seminggu, bulan, bahkan tahunan.


Beberapa jago menyebutkan beberapa tanda yang menyebutkan anak telah bisa disapih, seperti dapat duduk dalam waktu usang, kerjasama mata dan mulut yang bagus dengan ditandai bisa mengambil dan memasukkan makanan padat sendiri ke ekspresi, dan lain-lain. Lalu, bagaimana cara yang sempurna untuk menyapih anak supaya mereka tetap merasa disayang oleh ibunya?


Baca juga:



  • Penyebab Anak Tidak Percaya Diri

  • Cara Melatih Mental Anak biar Berani

  • Cara Mendidik Anak semoga Percaya Diri


[AdSense-B]


Tips Menyapih Anak Usia 2 Tahun


Berikut yakni beberpa tips tips yang mampu para ibu praktekan dirumah untuk menyapih anaknya yang telah berusia 2 tahun, simak ulasannya:


1. Menentukan waktu yang sempurna


Hal pertama yang sering timbul di kepala kita ihwal kapan ketika yang sempurna untuk melakukannya yakni hal yang paling dasar ataupun utama. Beberapa dokter dan hebat menyarankan bahwa aktivitas ini bisa atau boleh dijalankan dikala anak menginjak usia 6 bulan karena anak telah bisa mengonsumsi makanan selain ASI.


2. Lakukan saat anak dalam kondisi sehat


Ketika menyapih anak, ada baiknya jikalau kita benar-benar mengamati kondisi anak mirip memulainya dikala mereka dalam kondisi sehat tanpa kondisi sakit sekalipun sehingga tidak menjadi lebih rewel.


3. Tetap menciptakan atau menjaga kasih sayang


Hal ini perlu dijalankan biar anak tidak merasa bahwa dirinya diacuhkan oleh ibu mereka dan mengerti bahwa apa yang dikerjakan ibu terhadap mereka adalah opsi yang sempurna. Agar anak tidak merasa bahwa dirinya kelemahan kasih sayang, kita mampu menunjukkan hal ini dengan aneka macam hal yang lain, mirip mengajaknya bercerita, mengajak bermain, memberinya camilan, dan lain-lain. Dalam kegiatan menyapih, satu hal yang perlu kita ingat yakni untuk tidak membiarkan anak merasa sendirian dan tidak merasa diacuhkan.


Baca juga:



  • Bahaya Gadget untuk Anak

  • Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget

  • Dampak Negatif Gadget


4. Bertindak tegas


Tidak mampu disangkal dikala kita menghentikan pinjaman ASI pada anak justru akan menciptakan anak rewel dan terkadang kita juga tidak tega melihat anak terus menerus merajuk. Untuk menanggulangi hal ini, mau tidak inginkita mesti mampu bertindak tegas sehingga anak tidak berhasil merajuk pada kita dan membuat ini sebagai suatu celah sehingga dia mampu melaksanakan cara ini berkali-kali. Seperti yang kita bilang tadi, dalam menyapih anak dibutuhkan cara untuk tetap menawarkan kasih sayang dan memberi pengertian bahwa hal ini akan bermanfaat untuk mereka nantinya.


5. Memperkenalkan jenis makanan gres


Untuk mengenalkan jenis masakan baru, terutama yang lebih bertekstur daripada ASI memang dibutuhkan perjuangan keras sebab anak sudah sudah biasa menerima asupan masakan yang bertekstur lembut. Untuk mengatasi hal ini, kita mampu mengajak anak untuk menjajal dan makan bareng dengan cara menerangkan bahwa makanan baru ini tidak kalah enaknya dengan ASI yang biasa mereka dapatkan.


Saat mengenalkan makanan baru, seharusnya kita menyingkir dari jenis kuliner tertentu untuk menangkal terjadinya alergi pada anak ke depannya, seperti: kacang, gluten, susu sapi, telur, dan lain-lain. selain itu, seharusnya kita juga tidak memaksa anak untuk mengonsumsi masakan tertentu saat mereka terlihat tidak menyukaiya sebab hal tersebut justru menciptakan anak tidak menyukai jam makan.


Baca juga:



  • Cara Mendidik Anak semoga Mau Belajar

  • Tips Agar Anak Cepat Jalan


[AdSense-A]


6. Menggunakan hal yang tidak disenangi anak


Banyak hal yang direkomendasikan atau mitos yang dipercaya untuk mampu menyapuh anak dalam waktu yang singkat, contohnya saja memberi empedu ikan pada bagian sekitar payudara sehingga anak merasa pahit dikala menyusu dan menjadi tidak menggemari saat melakukannya, atau membawa telor bebek tiap kali mau tidur yang bahwasanya tidak terlalu terperinci alasannya apa.


Daripada hanya yakin pada mitos atau saran orang lain, ada baiknya kita mencari tahu sendiri hal apa yang tidak disenangi oleh anak namun juga tidak menimbulkan imbas traumatis. Contohnya saja kita mampu mengoleskan minyak telon pada baju karena anak tidak terlalu menyukai bau minyak telon, sehingga anak akan berpikir dua kali untuk meminta susu pada waktu tertentu.


7. Membuat peraturan


Membuat anak sepenuhnya bisa berhenti ASI memanglah tidak mudah. Sebaliknya, kita mampu menciptakan peraturan dengan menghemat intensitas anak menyusu bertahap hingga mereka betul-betul berhenti menyusu. Misalnya saja dari 5 kali lalu menjadi 4 kali, begitu seterusnya sampai sampai satu kali sehari yang bisa dilaksanakan pada siang atau malam hari. Kita juga dihentikan terlalu keras pada anak sehingga anak tidak menjadi tertekan.


8. Melibatkan peran ayah


Adanya peran ayah untuk membantu proses penyapihan ini sungguh penting tak terkecuali untuk mendekatkan hubungan emosional antara ayah dan anak. Di sini anak juga akan berguru bahwa ia tidak harus memerlukan susu supaya bisa tidur, di mana ayah cuma mampu menemaninya melalui pelukan, membaca ceruta, atau kipas-kipas pada anak sehingga anak makin cepat terlelap.


Baca juga:



  • Wanita Berpengaruh di Indonesia

  • Suku dengan Wanita Tercantik di Dunia

  • Negara dengan Wanita Tercantik di Dunia

  • Wanita Muslim Berpengaruh di Dunia


9. Beri reward kepada anak


Saat kita sudah mampu sukses mengatur jadwal menyusu pada anak, hal ini juga mempunyai arti bahwa anak telah mau dan mampu diajak melakukan pekerjaan sama. Untuk menciptakan waktu kita semakin berharga, tidak ada salahnya kita memberi kado terhadap anak sesekali untuk membuatnya bahagia bukan? Kita juga bisa menjelaskan bahwa argumentasi kita memberinya hadiah karena mereka pantas menerimanya dan telah berbuat baik dan serta kita ingin menyaksikan mereka menjadi lebih baik dan baik lagi. Adanya penjelasan alasan di sini menciptakan anak semakin termotivasi untuk menerima reward dan tahu bahwa apa yang kita kerjakan yaitu bentuk kasih sayang terhadap mereka.


10. Kita sebagai role model


Seperti yang kita tahu, anak sangatlah mudah untuk menyontek apa yang dilakukan orangtuanya, terutama pada banyak sekali kebiasaan konkret kita. dikala menyapih anak, kita mampu mencontohkan dengan mengonsumsi minuman lainnya, seperti mengonsumsi madu, teh, atau pun air putih sambil menjelaskan jikalau minuman ini tidak kalah nikmatnya dengan ASI yang umum mereka dapat. Adanya “kata” enak di sini akan menciptakan anak penasaran dan mencobanya sehingga perlahan mereka akan melalaikan eksistensi ASI. (Baca juga: Dampak Susu Formula pada Bayi 0-6 Bulan)


11. Tetapkan satu kawasan untuk menyusui


Cara lain yang mampu kita gunakan untuk menyapih anak yaitu dengan menetapkan satu daerah di mana anak bisa dengan bebas menyusu, mirip di kamar tidurnya ataupun di suatu ruangan yang bagi kita tenteram. Ada baiknya juga kita mendiskusikan hal ini terlebih dulu dengan anak sehingga anak bisa lebih cepat menerima dan menepati perjanjian yang telah kita buat sebelumnya.


12. Hindari penggunaan kata-kata bergairah


Kegiatan menyapih anak memang dibutuhkan ketabahan yang extra dan terkadang menciptakan kita kehilangan ketabahan dan ingin marah kepada anak saat mereka terus-saluran merajuk. Satu hal yang perlu kita ingat dikala mulai kekurangan ketabahan adalah menghindari kata-kata negatif seperti umpatan, makian, hardikan, ataupun bentakan dan sangat penting untuk menghindari kontak fisik atau pukulan. Sebaliknya kita bisa berkomunikasi dengan anak baik-baik walau mereka belum mampu berbicara dengan terperinci.


[AdSense-C]


13. Hindari penggunaan dot


Banyak dari orangtua di luar sana yang menggantikan posisi ASI dengan memberinya dot alasannya adalah anak sama-sama membutuhkan untuk mengunyah biar mampu mendapatkan apa yang mereka mau. Namun tahukah kalian jikalau pemakaian dot di sini justru mampu menyebabkan banyak sekali penyakit mulut, mirip sariawan ataupun radang verbal? Nah sebaliknya, kita bisa mengambil alih pinjaman ASI dengan susu dalam gelas dengan memakai sendok ataupun sedotan.


Baca juga:



  • Tips Menabung untuk Ibu Rumah Tangga

  • Tips Menjadi Wanita Karir

  • Manfaat Cuci Muka Dengan Sabun Bayi


14. Memakai baju dan cara menggendong yang berbeda


Dengan menggunakan baju dan cara menggendong yang berlawanan akan membantu anak melewatkan momen saat mereka menyusu. Dalam hal ini, kita juga mampu menggunakan busana yang berlainan dalam tiap harinya dan menyingkirkan baju yang sering digunakan untuk menyusui. Selain itu, kita juga bisa menggunakan teknik menggendong yang berbeda, seperti mulai menggendongnya di punggung atau dengan teknik yang lain sehingga anak tidak teringat.


Nah itu tadi yakni beberapa cara menyapih anak 2 tahun yang mampu kita coba. Tentunya kita tidak perlu memakai semua cara ini alias mampu kita sesuaikan dengan kondisi yang paling tepat untuk anak. So, agar berhasil ya dalam proses penyapihannya!


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel